Tawwa... Mantan Napi Ini Sukses jadi Pengusaha

Wacana.info
Kasmin dan Sumarni WBP Rutan Majene yang Sukses jadi Pengusaha. (Foto/Rumi)

MAJENE--Kisah inspiratif datang dari pasangan suami istri, Kasmin (37) dan Sumarni (40). Keduanya merupakan eks Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Majene yang kini sukses menjadi pengusaha sukses.

Bebas dari masa hukumannya di Rutan majene delapan tahun silam, Kasmin dan Sumarni mulai mengembangkan keterampilan yang ia peroleh semasa menjalani hukuman. Membuat kerajinan tangan.

Kasmin saat itu divonis hukuman 10 tahun penjara karena kasus pembunuhan. Sedangkan Sumarni dijebloskan ke penjara karena kasus penyalahgunaan Narkoba jenis sabu-sabu dan dijerat hukuman 4 tahun penjara.

Saat menjalani hukuman itu pula Kasmin dan Sumarni saling jatuh cinta dan akhirnya menikah di dalam Rutan.

"Saat itu saya sudah menjalani hukuman satu tahun sedangkan suami saya sudah tiga tahunan di penjara," ungkap Sumarni saat ditemui usai melakukan sesi wawancara dengan salah satu stasion televisi nasional di Rutan Majene jalan Andi Tonra, Banggae, Selasa, (19/02).

Program binaan yang ia peroleh saat menjalani hukuman di Rutan kini dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah yang berujung pada peningkatan perekonomian keluarganya. 

Keterampilan itu seperti membuat anyaman dari lidi daun kelapa dan kerajinan dari koran bekas.

"Macam-macam hasilnya. Kalau dari lidi mulai dari tudung saji dan sapu hias. Kalau koran bekas bisa dibuat asbak rokok dan bingkai foto," ujar Sumarni.

Dengan modal awal Rp 2 Juta, ia dan sang suami memulai usaha kerajinan itu. Dia awalnya memulai memasarkan ke kerabat terdekat atau keluarga. Hingga beberapa bulan kemudian, hasil kerajinannya itu banyak mendapat apresiasi sehingga bisa dipasarkan ke luar kota seperti kota Palu Sulawesi Tengah dan sekitarnya.

Kini jerih payahnya itu berbuah manis. Jutaan rupiah bisa ia raup dalam sebulan dari usahanya itu.

Keduanya juga takl pelit ilmu, khususnya bagi para WBP lainnya. Ia sering diundang menjadi instruktur membuat kerajinan tangan bagi WBP di Rutan.

Ia berharap, apa yang ia lakukan itu bisa semakin berkembang dan jadi motivasi bagi para WBP lainnya. (Rumi/B)