DPRD Bakal Evaluasi Perjalanan Gubernur ke Dubai
MAMUJU--"Demi Allah, saya tidak tahu apa-apa soal itu. Agenda tersebut tidak pernah dibahas di Bamus, Banggar, atau rapat pimpinan di DPRD. Kami juga tidak pernah ditembusi soal rencana perjalanan ke luar negeri itu. Jadi saya tidak tahu sama-sekali,".
Hal di atas adalah jawaban yang terlontar dari mulut Wakil Ketua DPRD Sulawesi Barat, Munandar Wijaya saat dimintai pendapat soal Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar beserta rombongan pemerintah provinsi yang bakal melakoni perjalanan dinas ke Dubai, Uni Emrirat Arab.
Munandar menyebut, rencana perjalanan dinas tersebut patut dipertanyakan. Utamanya jika prosesnya menggunakan anggaran daerah.
Wakil Ketua DPRD Sulbar, Munandar Wijaya. (Foto/Manaf Harmay)
"Sepanjang itu menggunakan anggaran daerah, tentu patut kita pertanyakan. Ini penting supaya kita tahunya lebih dini. Sebab jangan sampai muncul kesan bahwa ini murni jalan-jalan melihat kampungnya orang. Mereka menggunakan anggaran apa, dan hasilnya seperti apa tentu akan kita pertanyakan," sebut Munandar Wijaya.
"Kalau tidak jelas tujuannya, kemudian mereka menggunakan anggaran daerah, tentu nanti akan kita pertanyakan ini," tegas Mundndar.
Pun dengan apa yang disampaikan Anggota DPRD Sulawesi Barat lainnya, Sukri Umar. Ia yang juga duduk di Badan Anggaran DPRD Sulawesi Barat mengaku sama sekali tak pernah mendengar rencana perjalanan ke Dubai itu dibincang secara khusus dalam proses perencanaan anggaran.
Anggota DPRD Sulbar, Sukri Umar (Foto/Manaf Harmay)
"Tentu kita akan minta keterangannya. Apa ini kau kesana. OPD juga itu apa urgensinya ke sana. ini semua harus dijelaskan dong. Jangan sampai perjalanan itu benar untuk jalan-jalan saja. Kan tentu semuanya ini harus terukur, harus terencana dengan baik," sumbang Sukri Umar, legislator Sulawesi Barat yang dikenal cukup kritis itu.
DPRD yang sama sekali tak menperoleh informasi yang utuh perihal perjalanan ke Dubai oleh pemerintah provinsi Sulawesi Barat itu juga disuarakan Abdul Rahim, Anggota DPRD Sulawesi Barat dari partai NasDem.
Meski begitu, Rahim memilih untuk tak buru-buru memberi penilaian buruk atas kunjungan ke luar negeri yang dikomandoi Gubernur, Ali Baal Masdar tersebut.
"Yah kita tentu berharap bahwa adanya kerja sama antara pemerintah provinsi dengan perusahaan di Dubai itu benar-benar dilihat sebagai peluang ekonomi yang harus benar-benar dimanfaatkan dengan baik. Bagi saya, kunjungan kerja ke luar negeri itu adalah hal yang lazim sepanjang itu urgen dan diyakini akan bisa memberikan feedback terhadap pembangunan daerah kita," urai Rahim.
Menurut Rahim, adalah hal yang pentuing untuk menarik investaor dari luar masuk ke daerah. Dengan catatan, proses pengkajian yang terukur perihal sumber daya yang ada di Sulawesi Barat tuntas dilakukan.
"Sebab tentu saja kita akan sangat menyesal jika perjalan ke Dubai itu tidak lebih dari sekedar rekreasi atau liburan tanpa memberikan manfaat apa-apa bagi kepentingan daerah kita," sambungnya.
Anggota DPRD Sulbar, Abdul Rahim. (Foto/Manaf Harmay)
Evaluasi perjalanan dinas Gubernur ke Dubai juga disuarakan oleh Rahim. Legislator asal Polman itu menegaskan, DPRD akan meminta penjelasan secara resmi dari eksekutif tentang apa yang telah dihasilkan dari perjalanan tersebut.
Termasuk detail kerja sama apa yang ingin digagas dengan pihak Dubai, dan apa langkah selanjutnya yang akan dilakukan dalam rangka memastikan bahwa kerja sama itu berjalan dengan baik.
"Kalau ternyata itu baik, tentu kita akan support. Tetapi kalau misalnya ini perjalanan tidak memberikan manfaat apa-apa, yah tentu saja DPRD harus bersikap tegas. Tidak kah kita melihat bawa kemampuan fiskal di Sulbar ini sudah sangat tertatih-tatih. Tentu jika tidak memberi manfaat, kita sebagai angta DPRD harus bersikap untuk memastikan bahwa rakyat akan mendapatlan manfaat di balik perjalanan itu," pungkas Abdul Rahim.
Diberitakan sebelumnya, perjalanan ke Dubai tersebut merupakan tindak lanjut kerja sama antara pemerintah provinsi dengan korporasi dari Dubai, yaitu perusahaan Ahmed Ramadhan Juma (ARJ) Dubai yang merupakan korporasi multiyear yang fokus pada berbagai bidang.
Sekprov Sulawesi Barat, Muhammad Idris menjelaskan, kunjungan ke Dubai yang dilakoni Gubernur dan rombongan tersebut merupakan momentum menangkap peluang investasi dari luar demi kepentingan pembangunan daerah.
"Korporasi yang mengundang ini, sehingga kita anggap ini opportunity, peluang,” jelas Sekprov Sulbar Muhammad Idris seperti dikutip dari portal berita radarsulbar.fajar.co.id, Jumat (15/02).
Korporasi, ujar Sekprov, pada posisi sebagai pintu bagi pemerintah provinsi membangun kerja sama dengan Dubai. Sehingga, bukan hubungan antar pemerintahan dan pemerintahan, melainkan antara pemerintah dan korporasi.
Soal akomodasi dan transportasi, sambungnya, menjadi kesepakatan antara Pemprov dengan pihak korporasi. (*/Naf)