Abrasi di Pulau Ambo Kian Parah, Ini Buktinya
MAMUJU--Abrasi atau pengikisan pantai oleh gelombang dan arus laut sudah jadi masalah klasik yang dihadapi oleh masyarakat di pulau Ambo, kecamatan Kepulauan Bala Balakang, Mamuju. Sejak beberapa tahun terakhir, sejumlah warga bahkan harus mengevakuasi rumahnya menjauh dari bibir pantai lantaran abrasi yang kian parah itu.
Warga setempat bukannya diam saja. Tak terhitung lagi keluhan ancaman abrasi itu mereka suarakan kepada segenap pemangku kebijakan, baik di tingkat kabupaten maupun ke level provinsi. Meski sampai saat ini, belum juga ada langkah nyata untuk setidaknya membendung keganasan gelombang dan arus laut di pulau terbesar dari 12 pulau di kecamatan Kepulauan Bala Balakang itu.
Abrasi di Pulau Ambo Kian Parah. (Foto/Istimewa)
"Sudah lebih dari 10 tahun, tanggul pemecah ombak kami mohonkan agar dibuat di Bala Balakang. Tapi sampai sekarang belum ada. Kunjungan pemerintah provinsi, mulai dari Pak Anwar (Adnan Saleh), Pak Carlo (Brix Tewu), sampai Pak ABM, bahkan sampai mereka menggunakan kapal TNI AL yang tentu memerlukan anggaran yang besar, tapi sampai sekarang hasilnya nihil," urai Bahtiar Salam, mantan Kepala Desa Bala Bakalang Timur, Senin (24/12).
Bahtiar menjelaskan, sejak Desember 2018 ini, abrasi di pulau Ambo semakin parah. Air laut bahkan telah sampai ke pemukiman warga di sana.
"Sejak Desember ini, tapi memang baru tadi sore parahnya," tutur dia.
Abrasi di Pulau Ambo Kian Parah. (Foto/Istimewa)
"Bala Balakang dari dulu semua pemangku kebijakan di kabupaten Mamuju dan provinsi Sulbar tahu kalau di sana abrasi. Mereka juga sudah meninjau lngsung. Bupati, Wakil Bupati, Gubernur, Wakil Gubernur, Anggota DPR RI dan provinsi juga sudah. Tapi janji Manis saja, datang sekedar habiskan anggaran, alias jalan-jalan. Tebar pesona, tebar janji," keluh Bahtiar Salam.
Abrasi di Pulau Ambo Kian Parah. (Foto/Istimewa)
Setali tiga uang, Warga Kepulauan Bala Balakang lainnya, Abdul Wahab mengatakan, abrasi seolah menjadi momok bagi masyarakat di sana. Kata Wahab, kondisi tersebut telah terjadi sejak puluan bahkan belasan tahun terakhir. Abrasi, kata dia, bukan tidak mungkin bakal menenggelamkan pulau Ambo dan belasan pulau lainnya yang ada di kecamatan Kepulauan Bala Balakang.
"Kondisi seperti ini sudah ada sejak sekitar 10 tahun lalu Kak," sumbang Abdul Wahab. (Naf/B)