Logistik... Oh Logistik

Wacana.info
Ketua KPU Sulbar, Rustang saat Membuka Rakor Evaluasi Pengadaan dan Distribusi Logistik Pemilu. (Foto/Manaf Harmay)

POLMAN--Sebagian logistik Pemili 2019 kini telah tersimpan di gudang milik KPU tingkat kabupaten. Beberapa logistik yang dimaksud diantaranya bilik suara, kotak suara, segel serta tinta.

Mengingat pelaksanaan Pemilu yang masih menyisakan waktu beberapa bulan lagi, KPU Sulawesi Barat meminta seluruh personil KPU di semua kabupaten untuk tetap memberi jaminan keamanan terhadap logistik Pemilu yang telah tersimpan tersebut. Kalau perlu, gudang logistik KPU masing-masing kabupaten sebaiknya mendapat penjagaan ketat.

"Kalau perlu gudang logistik itu dicek secara berkala," ujar Komisioner KPU Sulawesi Barat, Adi Arwan Alimin di hadapan peserta Rakor evaluasi pengadaan dan distribusi logistik Pemilu yang digelar di salah satu hotel di Polman, Jumat (21/12) malam.

Di hadapan peserta Rakor yang terdiri dari Komisioner KPU kabupaten se Sulawesi Barat, Adi Arwan bahkan mengaku sempat menemukan fakta bahwa gudang KPU kabupaten yang dijadikan tempat bermain oleh anak-anak. Kata dia, kondisi tersebut bukan tidak mungkin menimbulkan persoalan di kemudian hari.

"Dipastikan siapa yang menjaga gudang logistik kita itu. Sebab ada gudang milik kabupaten tertentu yang pernah saya lihat ada anak-anak yang bermain-main di depan gudang dan memasukkan semacam kayu ke dalam gudang. Jangan sampai itu justru mmebuat logistik kita rusak. Tolong gudang logistik Pemilu itu dijaga," begitu kata Adi Arwan.

Isu logistik Pemilu belakangan mendapat perhatian lebih dari publik. Semua bermula dari pro kontra penggunaan logistik Pemilu berupa kotak suara berbahan dasar kardus 'duplex' yang oleh sebagai pihak dinilai tidak aman.

Di salah satu program talk show yang ditayangkan di TV swasta belum lama ini, isu kotak suara kardus di atas jadi tema utamanya. Dalam talk show tersebut mencuat asumsi bahwa kardus 'duplex' pada kotak suara tersebut bukan hal yang substansional untuk diperdebatkan. 

Yang jauh lebih penting untuk diperjuangkan adalah bagaimana membangun kepercayaan publik pada institusi bernama KPU dalam menggelar pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Komisioner KPU Sulawesi Barat lainnya, Said Usman Umar menilai, menjaga kepercayaan publik adalah hal yang mutlak untuk dilakukan oleh semua pihak yang terlibat dalam kepenyelenggaraan Pemilu 2019. Kata dia, apapun caranya, menjaga keperceyaan publik harus diwujudkan demi legitimasi kualitas Pemilu yang jauh lebih baik.

"Makanya, segala sesuatu yang berkaitan dengan mekanisme, tahapan dan informasi apapun terkait kepemiluan, hendaknya itu tersampaikan ke publik. Penting untuk menyampaikan ke publik bahwa kita benar-benar bekerja untuk Pemilu 2019," terang Said Usman.

Dalam Rakor logistik yang dirangkaikan dengan peringatan hari ibu oleh KPU Sulawesi Barat tersebut, Said Usman pun meminta agar penyeleggara Pemili di tingkat KPPS agar memiliki pengetahuan yang cukup seputar apa dan bagaimana logistik Pemilu itu digunakan.

"Penyelenggara di tingkat lapangan harus benar-benar mengerti jenis-jenis logistik. Kapan logistik itu digunakan dan seperti apa logistik itu digunakan. Ini juga penting untuk penyelenggara di KPPS agar mereka memiliki pengetahuan yang cukup tentang jenis-jenis logistik itu. Kita harus dapat memastikan agar KPPS kita memahami bagaimana pembagian tugasnya pada hari H. Sampai pada proses rekapitulasi hasil pemungutan suara," begitu urai Said Usman Umar. (Naf/A)