Kisah Ika, Berjuang Selamat dari Tsunami demi Sang Anak

Wacana.info
Ika, Korban Selamat dari Terjangan Tsunami. (Foto/Mursyid Syathir)

PALU-Cerita mengharukan datang dari perempuan asli Kaili, Ika namanya. Semangat untuk tetap hidup demi bertemu sang anak, membuat perempuan berumur 30 tahun itu berhasil selamat dari terjangan tsunami yang meluluh-lantakkan pesisir pantai kota Palu, Jumat (28/09) lalu.

Ika yang kesehariannya berjualan es kelapa muda di Anjungan Pantai Palu di jalan Rajamoili benar-benar tak menyangka jika petang itu, tsunami menggulung dan menghempaskan tubuhnya dalam waktu sekejap saja.

Ia mengaku terombang-ambing dan terseret ke daratan hingga kembali ke lautan oleh sapuan tsunami.
 
Ika bahkan sempat menyaksikan ratusan orang yang ingin menyaksikan pembukaan Festival Palu Nomoni yang dihempas dan digulung oleh terjangan ombak tsunami.

"Tiba-tiba saja layar di panggung yang besar itu saya lihat dihantam ombak. Saya buka mata ku pas saya sadar sudah tenggelam. Langsung gelap saya lihat. Saya berenang naik dan muntahkan air laut, terseret lagi saya kena batu, dihantam kayu, sampai saya sulit naik ke permukaan. Banyak sekali rumput yang halangi saya," tutur Ika kepada WACANA.Info, Selasa (2/10).

Dalam kondisi separah itu, Ika tak ingin menyerah. Ia pun kembali bersemangat untuk menyelematkan diri karena mengingat sang anak. Kala itu, ia berhasil meraih sebatang pohon hanyut untuk digunakan sebagai pelampung.

"Saya sendiri berenang. Ada satu jam saya di laut sudah banyak mayat saya tidak hiraukan lagi. Saya tarik pohon hanyut dan berenang untuk pegang ranting pohon depan fly over. Saya naik di pohon bersama empat orang perempuan lainnya. Sepupuku sudah tidak selamat, saya tidak bisa cari waktu itu," sambung dia.

Di atas pohon, Ika tetap tegar menunggu ombak tsunami usai. Hingga akhirnya ia dan empat perempuan lainnya diselamatkan dan di evakuasi oleh warga.

"Sadar saya berenang demi anakku. Alhamdulillah dia juga selamat. Saya juga selamat. Saya langsung dibawa ke pengungsian, tiga hari baru dibawa ke rumah sakit," cetusnya.

Ika bersama keluarganya yang selamat kini mengungsi di pengungsian Tipo, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu. Ia berharap, bantuan dari pemerintah dan relawan segera disalurkan, utamanya obat-obatan yang menunjang kesehatan dan kondisi fisik Ika.

"Kepala saya bocor ini kena balok waktu di laut. Untung saya tidak telan rumput. Bisa jo secepatnya kasian bantuan obat dan makanan. Kami sangat perlu," kunci Ika. (Uci/A)