Warga Pasangkayu Masih bertahan di Pengungsian

Wacana.info
Warga Pasangkayu Masih di Pengungsian. (Foto/Irwan)

Laporan: Irwan

PASANGKAYU--Gempa dan tsunami yang terjadi Jumat pekan lalu benar-benar menyisakan trauma mendalam bagi warga kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat. Buktinya, sejumlah warga Pasangkayu hingga Selasa (2/10) terpantau masih bertahan di beberapa posko pengungsian.

Sebagian besar di antara mereka memilih untuk stay di lokasi yang tinggi. Salah satunya di desa Pangian, kecamatan Bambalamotu, Pasangkayu.

Sampai hari ini, warga memilih masih bertahan di sana lantaran masih takut akan isu yang berhembus akan terjadi gempa susulan yang lebih besar dan mengakibatkan tsunami.

Salah satu warga desa Pangian, Arjun mengatakan, memasuki hari ke empat pasca gempa yang terjadi, warga yang masih di pengungsian itu kini sudah mulai kehabisan stok makanan.

"Puluhan KK yang mengunsi sudah kehabisan makanan Pak. Kami di pengungsian tinggal makan pisang dan ubi karena sampai saat ini kita tidak bisa kerja. Bantuan dari pemerintah juga tidak ada," ujar Arjun.

Di lokasi pengungsian yang sempat didatangi, terpantau banyak anak-anak dan orang tua yang bertahan. Bahkan ada bayi yang diketahui baru berumur kurang dari satu bulan.

"Kami berharap agar pihak pemerintah memperhatikan kami yang mengungsi ini. Banyaknya bantuan yang hampir tiap menit lalu lalang di jalan poros menandakan bahwa pihak pemerintah kurang perhatian terhadap masyarakat desa Pangiang," pungkas Arjun. (*/Naf)