Infografis

Begini Angka Partisipasi Pemilih di Sulbar dari Pemilu ke Pemilu, Bagaimana dengan Pemilu 2019 ?

Wacana.info
Komisioner KPU Sulbar, Adi Arwan Alimin. (Foto/Manaf Harmay)

MAMUJU--Dari sejumlah momentum politik di Sulawesi Barat, angka partisipasi pemilih boleh dikata stagnan alias jalan di tempat. Faktanya, dari persentase partisipasi pemilih yang diperoleh dari KPU Sulawesi Barat, tiga momentum politik sebelumnya; Pilkada Sulawesi Barat tahun 2017, Pileg 2014 dan Pileg 2009, partisipasi pemilihnya belum menunjukkan angka yang signifikan.

Di Pileg 2009 misalnya. Saat itu, KPU Sulawesi Barat menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 655.595. Namun angka partisipasi pemilihnya 'hanya' di angka 74,63 Persen. Lanjut ke Pileg 20014. Meski jumlah DPT yang ditetapkan mengalami penambahan sekitar 216 Ribu orang dari total DPT di Pileg sebelumnya, namun kenaikan partisipasi pemilihnya tak juga dignifikan, masih di angka 77,58 Persen.

Lanjut ke Pemilukada Sulawesi Barat tahun 2017. Kala itu, KPU Sulawesi Barat menetapkan DPT sebanyak 840.091 orang. Namun angka partisipasi pemilihnya justru menurun jika dibandingkan dengan partisipasi pemilih di Pileg 2014 yakni di angka 74,8 Persen.

Untuk Pileg 2019 mendatang, KPU Sulawesi Barat telah menetapkan jumlah DPT sebanyak 842.005 orang. Publik tentu berharap, angka partisipasi pemilih di Pileg yang akan digelar bersamaan dengan Pilpres itu bisa meningkat.

Infografis DPT dan Partisipasi Pemilih dari Masa ke Masa. (Manaf Harmay/Sumber: KPU Sulbar)

Komisioner KPU Sulawesi Barat, Adi Arwan Alimin menjelaskan, pihaknya menargetkan angka partisipasi pemilih di Sulawesi Barat di Pileg tahun depan bisa mencapai 77 Persen lebih.

"Target partisipasi pemilih secara nasional itu kan ada di angka 77,5 Persen. Kami berupaya semaksimal mungkin agar kita bisa lebih di atas lagu dari target nasional itu," kata Adi Arwan saat ditemui di sela-sela aktivitasnya, Jumat (31/08).

Untuk mencapai terget tersebut, Komisioner KPU Sulawesi Barat divisi Partisipasi Masyarakat (Parmas) itu menyebut, pihanya akan fokus menyasar lima segmen masyarakat. Tokoh agama, perempuan, kaum marjinal, disabilitas, dan pemilih milenial.

"Untuk menyasar segmen masyarakat tersebut, kami telah dan sedang mempersiapkan serangkaian kegiatan sosialisasi demi tercapainya target partisipasi pemilih di Pileg tahun depan," sambung dia.

Yang juga bakal digenjot oleh KPU, kata Adi, adalah bagaimana angka partisipasi pemilih itu bisa merangkak naik tidak hanya secara kuantitas. Tapi juga meningkat secara kualitas.

"Maksudnya itu, kami juga mau agar publik itu benar-benar tahu dan paham atas apa yang menjadi pilihan politiknya. Mereka bisa bebas merdeka dalam memilih, bukan karena intimidasi, atau pengaruh politik uang," pungkas Adi Arwan Alimin. (Naf/A)