Heboh, Statemen Orang Ini Dianggap Lecehkan Salim S Mengga

Wacana.info
(Foto/Facebook)

POLMAN--Kamaruddin M Kasim S mungkin tak pernah mengira apa yang telah ia katakan di media sosial facebook bakal berdampak buruk bagi dirinya.

Semua berawal dari komentarnya di kolom salah satu status di facebook kemarin. Dalam komentarnya, Kamaruddin meminta kandidat calon Bupati Polman, Salim S Mengga untuk lebih bersabar lagi. 

Bahkan, di komentarnya ia pun menyarankan Salim S Mengga agar menunggu momentum Pilkades, bahkan pemilihan kepala dusun.

"Maaf Daeng Jendral Salim Mengga, sabarki masih ada periode berikutnya dan masih ada pencalonan Kades kalau belum ada Kepala dusun," kata Kamaruddin M Kasim S di kolom komentarnya.

Apa yang ia tulis itu nyatanya mengundang reaksi keras dari para netizen. Hingga kini, sudah ada ratusan komentar bernada kecaman dari para netizen menanggapi postingan di atas.

"Boleh mendukung, jangan jangan pasayu sama tomawuweng. To apa di'e,,ustadmo nasangan alawena, tapi kelakua kayak apa saja.. Pacia coai paummu ustad.. Tania lebba tu u iting bassa napatuduano agama o..," kata akun faceboo Bang Bhayu Al Mansyuri.

Akun facebook Mirza Purwana juga mengatakan, "Sya kira hoax atau editanternyata benar komen nya, astagfirullah mengaku berilmu tp kok...?!?!!. Semoga kecintaan mu pd pemimpin mu tdk akan menjadikan mu buta dlm berfikir, berucap maupun bertindak," kesalnya.

Kamaruddin M Kasim S memang telah berkali-kali memohon maaf atas apa yang telah dipostingnya itu. Di rentetan komentar di postingan tersebut, lebih dari sekali ia memohon maaf atas apa yang telah ia ucapkan itu.

Meski telah berulang kali memohon maaf, netizen tampaknya sudah terlanjur marah. Itu dibuktikan dengan rentetan kecaman yang masih terus mengalir, bahkan hingga berita ini ditulis.

"Makax bos Kamaruddin M Kasim S berpikirki dulu pak ustad baru mengeluarkan kata2 apalagi bekgroundta passambayang... Segitu cintata sm Bupati bahkan sampai lupa sama ALLAH pas berkomentar sama lawanx bupati.. Subuhanallah," kesal akun bernama Ummank Kaum Proletar.

Hingga kini, kecaman masih terus mengalir di deretan komentar pada postingan tersebut. (Naf/B)