Bupati Mamuju Minta Waktu Satu Minggu Evaluasi Perbup

Wacana.info
Bupati Mamuju, Habsi Wahid Saat Menerima Massa Demo. (Foto/Manaf Harmay)

MAMUJU--Bupati Mamuju, Habsi Wahid memberi solusi kepada para massa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Indonesia dan Masyarakat Tani (AMI-MT) Mamuju. 

Saat menerima tututan para pendemo, Habsi menyebut pihaknya bakal mengevaluasi Perbup tentang tata kelola perdagangan gabah.

"Saya kira kita perlu bijak sama-sama. Saya harapkan, berikan saya kesempatan untuk itu (mengevaluasi Perbup). Ini tidak akan lama, paling lama satu minggu," ucap Habsi di hadapan ratusan peserta aksi yang ditemui di pelataran parkir VIP Kantor Bupati Mamuju, Senin (5/01).

Seperti diberitakan, AMI-MT mendesak pemerintah kabupaten Mamuju untuk mencaut Perbup tersebut. Larangan untuk menjual gabah ke luar daerah yang termaktb dalam Perup itu dinilai sebagai aturan yang justru akan memberatkan perekonomian petani.

"Sambil saya jalan, kemudian saya kasi kesempatan untuk menjual gabahnya 3 hari kedepan bawa keluar (daerah). Sambil saya juga jalan. Saya akan mengundang semua yang terkait untuk membahas ini. Mulai besok, saya akan undang mahasiswa, kelompok tani dan mitra Bulog," cetus Habsi Wahid.

Mantan Sekda Mamuju itu menyebut, apa yang ditawarkan itu merupakan win win solution atas polemik pasca terbitnya Perbup tersebut.

"Sambil pemerintah berproses untuk mengevaluasi ini dan akan kita libatkan semua unsur. Untuk sementara, silahkan memasarkan semua, tapi tidak boleh los. Karena kalau los, kita juga tidak boleh untuk tidak mengendalikan semua. keluarkan saja sementara, sambil kita proses," simpul Habsi Wahid. (Naf/A)