ICT di Jaman Now

Wacana.info
Suhardi Duka. (Foto/Istimewa)

Oleh: Dr. H Suhardi Duka,MM

Ketua DPD Demokrat Sulawesi Barat
 
Information and Communication Technology (ICT) telah berkembang di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kebijakan terakhir khususnya layanan tol yang kini telah menggunakan e-money. Demikianpun di sektor perbankan dan e-commerce yang kini tumbuh sangat pesat di Indonesia, bahkan diduga banyaknya gerai-gerai di mall tutup akibat tergantikan oleh bisnis online. Semua karena kemajuan ICT.
 
Banyak yang merasa ketakutan, berkembangnya ICT akan mengakibatkan pengurangan tenaga kerja secara besar-besaran, akibat tergantikannya manusia dari sisi layanan di perbankan dengan e-bank, e-money, termasuk e-commerce lainnya. Katakanlah seperti petugas layanan tol tidak lagi dipekerjakan akibat tergantikan dengan e-money.
 
Sesungguhnya di satu sisi iya, banyak posisi tenaga kerja akan tergantikan dengan perkembangan ICT. Itu akan terjadi kalau benar-benar kita pasif. Kita tidak mampu menyesuaikan dengan perkembangan jaman now. Maka kita akan tertinggal.
 
Pandangan saya secara kasat mata, sesungguhnya perkembangan jaman now menjadi peluang bagi anak muda saat ini. Bandingkan berapa banyak tenaga kerja di pintu tol yang berhenti akibat e-money ketimbang berapa banyak gerai online yang terbuka yang digeluti anak muda saat ini.

Bahkan berkat pasar online, anak muda yang dulunya bermimpi untuk memiliki mall kini menjadi nyata di hadapannya. Bukan hanya merek-merek biasa yang dijual online, justru merk branded pun kini ada di tangan mereka untuk jual beli di online. Demikianpun situs berita online dan youtuber, semua membuka lapangan kerja baru.
 
Belum lagi bisnis di sektor transportasi kini berubah. Yang dulunya hanya pemilik modal besar yang bisa bersaing di jalan, tapi kini masyarakat hanya dengan modal 1 unit mobil Avanza juga bisa berbisnis taxi online lewat grab, go food ataupun gojek. 

Artinya ICT justru lebih adil membuka peluang kerja siapa saja sepanjang anda melek tekhnologi dan ingin memanfaatkan peluang.
 
Satu hal yang sulit dihindari adalah dampak sosialnya. Jaman now menciptakan orang lebih mandiri dan sendiri kurang bersosialisasi dengan lingkungannya.
 
Di terminal dan tempat umum lainnya, sering kita berada di satu tempat yang sama bahkan satu pesawat tapi tidak tahu. Kenapa ?, karena masing-masing sibuk dengan gadgetnya sendiri. Lebih suka berinteraksi di dunia maya dari pada berinteraksi dengan lingkungan dimana kita berada.

Bahkan kebanyakan kita menjadi ketergantungan dengan gadget untuk senantiasa berselancar di dunia maya, ataupun berita online, bercanda di group WA dan instagram ataupun facebook.
 
Demikian pun sering kita jumpai saat pejabat berpidato kemudian yang lain sibuk dengan HP nya. khotib lagi khotbah, jamaah masih sibuk dengan HP nya. Orang tua berbicara, anak masih sibuk dengan HP nya, bahkan saat ujian di sekolah, siswa sibuk dengan googling, karena saat ini ketergantungan seseorang dengan benda yang satu ini semakin tinggi. Benda ini hanya punya pintu, tapi tidak pernah tertutup, andalah yang menyaring.
 
Jaman Now, adalah jaman yang sementara berjalan. Secara filosofi, iya terbentuk akibat pengaruh masa lalu dan akan mempengaruhi masa depan.
 
Untuk itu dengan jaman ini tidak bisa lagi menarik masa lalu untuk diperbaiki. Kita tidak punya kesempatan lagi, tapi masih memiliki masa depan untuk kita bentuk. Optimismenya ada disitu, bahwa masa depan akan lebih baik dari era ini. Kesalahan di era kemarin menjadi pelajaran berharga untuk diperbaiki di masa depan. Dengan demikian di jaman Now mari dijalani bersama dengan penuh optimisme.
 
Jangan anda melawan jaman karena yakin anda tidak berdaya. Terlalu kuat kemajuan mengubah peradaban manusia, kita akan menuju suatu era dimana kehidupan sendiri dan tidak peduli semakin nyata. Cukup memiliki satu kamar kecil dan alat komunikasi dengan segala aplikasinya anda akan terlayani dari seluruh kebutuhanmu.
 
Saat ini bangsa manusia masih berkelompok dalam bepergian seperti mobil, kapal dan pesawat. Ke depan kita akan lebih senang berjalan sendiri, terbang sendiri dengan peralatan terbang masing-masing. Era itu saat ini mulai bergerak dengan embrionya; drone.
 
Bagaimana drone melaju sendiri sudah banyak dinikmati saat ini. Tidak lama lagi akan dijual secara massal seperti motor. Semoga kita turut merasakan... (*)

Garuda Indonesia, 13 November 2017