Soal Data Pemilih, Bawaslu ‘Warning‘ KPU dan Disdukcapil

Wacana.info
Ilustrasi. (Foto/Net)

MAMUJU--Tahun 2018 masih tetap akan jadi tahun politik di Sulawesi Barat. Ada dua kabupaten yang akan menggelar Pemilukada secara serentak di 2018; Polman dan Mamasa.

Keakuratan data kependudukan, termasuk data pemilih dalam setiap momentum Pemilukada merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Urusan data kependudukan dan data pemilih, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil agar lebih terbuka utamanya di kedua Pemilukada tahun depan.

"Selain KPU, peran Disdukcapil pun sangat menentukan kualitas Pilkada tahun depan. Mengingat Capil secara teknis mengurus data kependudukan. Harapan kami, KPU dan Capil lebih terbuka dalam memberikan akses terkait data yang dibutuhkan Bawaslu," ungkap Ketua Bawaslu Sulawesi Barat, Sulfan Sulo dalam rapat kerja persiapan pembentukan PPK, PPS dan tahapan pemutakhiran data pemilih Pemilukada serentak di d'Maleo hotel Mamuju, Jumat (13/10).

Dijelaskan Sulfan, kesuksesan sebuah momentum Pemilukada akan sangat tergantung pada keakuratan data kependudukan dan data pemilih. 

"Ada dua hal untuk menciptakan Pilkada yang bermartabat dan berkualitas. Pertama pemutakhiran data pemilih dan rekruitmen PPK/PPS juga harus lebih baik dari sebelumnya," kata mantan Komisioner KPU Majene itu.

Di tempat yang sama, Komisioner KPU Sulawesi Barat, Nurdin passokkori menegaskan komitmennya untuk tetap bersinergi dengan Bawaslu utamanya dalam hal pemutakhiran data pemilih.

"Kita harus hadir bersama menjalankan dan mengawal proses tahapan Pilkada. Karena kedua lembaga ini adalah penanggung jawab bersama dalam penyelenggara Pemilu," cetus Nurdin Passokkori. (*/Naf)