Andi Ibrahim Belum ‘Move On’ Dari Golkar, Muslim Fattah: Biar Masyarakat yang Menilai
POLMAN--Andi Ibrahim Masdar membuktikan diri bahwa dirinya belum bisa benar-benat lupa dengan Golkar, partai yang selama ini dibesarkan sekaligus membesarkan namanya di pentas politik Polman.
Meski telah memutuskan diri hengkang dari 'beringin' jelang Pemilukada Sulawesi Barat lalu, pria yang kini duduk di kursi Bupati Polman tersebut kembali berharap besar untuk kembali didukung Golkar di Pemilukada Polman, 2018 mendatang. Ia pun memutuskan untuk mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupat di Golkar, kemarin.
Mendaftar di Golkar yang dilakukan oleh adik Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar itu belakangan menimbulkan ragam komentar publik. Di media sosial misalnya, ada yang mendukung Andi Ibrahim untuk kembali didukung Golkar, tak sedikit pula yang menganggap keputusan dari Ketua Kwarda gerakan Pramuka Sulawesi Barat itu merupakan bentuk inkonsistensinya di gelanggang politik.
Surat Pernyataan Andi Ibrahim Masdar Mundur Dari Golkar. (Foto/Facebook)
"Pada prisipnya, kami di Golkar membuka ruang yang seluas-luasnya kepada siapa saja untuk dicalonkan di Pilkada nanti. Kalau misalnya beberapa waktu lalu, Beliau (Andi Ibrahim) memutuskan hengkang dari Golkar, kita harga itu sebagai sebuah pandangan politik pribadi. Kami punya mekanisme membuka pendaftaran bakal calon, dan itu kami buka seluas-luasnya kepada siapa saja yang ingin memngendarai Golkar di Pilkada nanti," sebut Plt Ketua DPD Golkar Polman, Andi Muslim Fattah, Selasa (4/07).
Tentang ragam komentar yang mengiringi keputusan Andi Ibrahim di atas, Muslim menjelaskan, hal itu merupakan penilaian masyarakat. Pihaknya sama sekali tak mau terjebak soal apapun tanggapan masyarakat.
"Kalau kami melihatnya, yah itu lah penilaian masyarakat. Biarlah masyarakat yang menilai. Yang jelas, kami menjalankan mekanisme pendaftaran dan membukanya seluas-luasnya kepada siapapun ia yang berkeinginan diusung Golkar di Pilkada mendatang," cetus Muslim saat dihubungi via sambungan telepon.
Yang jelas, Partai Golkar merupakan kekuatan politik yang cukup besar di Polman. Modal 9 kursi di DPRD Polman sudah cukup bagi partai besutan Setya Novanto itu untuk mengusung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati tanpa jalinan koalisi dengan partai lain. (Naf/A)