MAMASA--Sebuah jembatan penghubung darurat dibangun secara bersama-sama antara masyarakat bersama pemerintahan kecamatan Nosu, Mamasa, belum lama ini. Meski masih bersifat darurat, namun jembatan yang dibangun secara bersama-sama itu cukup membantu mobilitas masyarakat dengan menghubungkan ibukota kecamatan Nosu dengan 3 desa lainnya, desa Minanga Barat, Parinding dan Minanga Timur.

Mantan ketua Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Nosu (IPPMN) kepada WACANA.Info mengungkapkan, masyarakat di tiga desa tersebut selama ini hanya harus melewati sungai jika hendak bepergian. Kondisinya bisa semakin parah, jika ketika musim penghujan tiba. Air sungai terkadang meluap.

"Terutama anak sekolah terpaksa tidak ke sekolah kalau banjir besar lagi sungai. Masyarakat kalau ke pasar juga untuk menjual hasil bumi terkendala ketika sungai tiba-tiba banjir," tutur Rizal, Minggu (19/03).

Rizal mengaku, kondisi tersebut sesungguhnya telah lama dikeluhkan masyarakat ke pemerintah. Meski hingga kini realisainya belum pernah terbukti.

"Sejak ada namanya kabupaten Mamasa tidak pernah ada jembatan. Padahal sering kami usulkan, namun tidak diperhatikan," tuturnya. (Kbl/Keto)