Debat Publik Pemilukada Sulbar Tahap Pertama

Pertanyaan Seragam dari Moderator, Begini Jawaban Kandidat

Wacana.info
Debat Publik Putara Pertama. (Foto/Manaf Harmay)

POLMAN--Di sesi penajaman visi misi dalam debat publik Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat putaran pertama, moderator debat melempar 2 pertanyaan seragam ke ketiga Pasangan Calon. Mau tahu, jawaban dari para Pasangan Calon ?.

Sesi penajaman visi misi di debat publik tersebut, para Pasangan Calon diharuskan menjawab 2 pertanyaan seragam yang dilemparkan Dr Firdaus Muhammad, moderator debat. 

"Berdasarkan data BPS, tingkat kemiskinan di Sulbar di tahun 2015 ada di angka 12,40 Persen. Sedangkan pada saat yang bersamaan tingkat ketimpangan do 2014 ada di 0,35 Persen, naik 0,1 Persen di tahun 2015. Langkah strategis apa yang diambil untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan angka ketimpangan itu. Berapa angka tingkat kemiskinan dan ketimangan yang menjadi target capaian bila nanti terpilih ?," tanya Firdaus Muhammad ke semua Pasangan Calon di debat publik putaran pertama, kemarin.

Baik pasangan Suhardi Duka (SDK)-Kalma Katta, Salim S Mengga-Hasanuddin Mas'ud, maupun Ali Baal Masdar (ABM)-Enny Anggaraeni punya jawaban sendiri-sendiri. Ketiganya diberi batasan waktu untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan moderator debat di atas.

"Kami ingin katakan bahwa kami akan berusaha bersama seluruh komponen masyarakat dalam menurunkan angka kemiskinan di Sulbar itu. Targetnya, kami mau tingkat kemiskinan kita dibawah rasio nasional. Yang kita inginkan, jika produktivitas masyarakat itu ada di angka 60, maka yang diharapkan ada 60 juga masyarakat yang menikmatinya. Jangan sebaliknya, misalnya 60 yang produktif, 20 yang menikmatinya. Kalau itu terjadi maka hanya akan memperlebar ketimpangan di masyarakat. Langkah yang akan kita ambil ialah dengan memberikan subsidi ke masyarakat dengan kklasifikasi ekonomi lemah. Perlancar izin usaha, percepat dan minimalisir pumungutan bagi mereka yang tidak mampu, kalau perlu dihapuskan saja," jelas SDK.

Sama dengan jawaban SDK, Salim S Mengga juga menargetkan tingkat kemiskinan dan ketimpangan di Sulawesi Barat bisa berada di bawah rasio nasional. Menurutnya, pendataan kembali masyarakat miskin di Sulawesi Barat perlu untuk segera dilakukan.

"Sasarannya harus di bawah tingkat nasional. Kita berharap kondisi kemiskinan di Sulbar bisa diturunkan secara bertahap. Perlu dilakukan pendataan ulang terkait jumlah masyarakat miskin di Sulbar. Bantuan ke depan juga perlu diatur agar tepat sasaran dan tepat jumlah. Banyak bantuan yang disalahgunakan atau dipolitisir. Sebelum diberi bantuan, kiranya perlu ada bimbingan dan pengawasan agar masyarakat yang kita bantu bisa terukur dengan baik," terang Salim.

Pasangan Calon nomor nurut 3, ABM-Enny beranggapan, mengurangi tingkat kemiskinan di Sulawesi Barat bisa terwujud jika ada upaya pemerintah dalam membuka daerah ekonomi baru, mencari produk andalan di setiap wilayah, serta menyelaraskan program nasional dengan program provinsi dan program di kabupaten.

"Langkah pertama yang akan kita lakukan adalah membuka daerah ekonomi baru, meningkatkan produksi beras, mengupayakan agar kebutuhan dasar masyarakat bisa tertpenuhi. Kemudian mencari produk unggulan di setiap daerah yang ada. Kemudian yang juga penting ialah melakukan pendataan terhadap warga miskin minimal 2 kali dalam setahun. Kita menjaga agar warga miskin itu bisa bertahan untuk tidak semakin miskin, memanfaatkan program nasional dengan provinsi dan juga program kabupaten," terang ABM dan Enny. (A/Naf)