Tawwa, GKB Bikin Rekor

MAMUJU--Untuk kali keempat, Kabupaten Mamuju mencetak rekor di Museum Rekor Indonesia (MuRI). Launching Gerakan Kembali Bersekolah (GKB) jadi rekor keempat yamng diterima 'Bumi Manakarra' ini.
Lewat Surat Keputuan (SK) Bupati Nomor 188.45/584/KPTS/X/2016 Tanggal 18 Oktober 2016, sebanyak 3.376 anak dikembalikan ke sekolah Rinciannya, untuk jenjang SD telah dikembalikan ke sekolah sebanyak 2.008. Kemudian 945 anak untuk tingkat SMP, dan 423 anak pada jenjang SMA. Seluruhnya tersebar di 11 kecamatan.
Bupati Mamuju, Habsi Wahid mengatakan, GKB menjadi sejarah baru dalam dunia pendidikan. Gambarannya bahkan sudah mencatatkan Kabupaten Mamuju dalam MuRI.
"Ini adalah catatan sejarah yang keempat kalinya. Pada pemerintahan sebelum, telah ada tiga rekor MuRI yang disumbangkan pada masa pemerintahan Suhardi Duka. Diantaranya panjat pinang dengan jumlah 1.001 pohon oleh 5.005 peserta, landmark terpanjang dengan ukuran tinggi 16 meter dan panjang 160 meter bertuliskan 'MAMUJU CITY', serta pembentangan kain merah putih terpanjang di dasar laut sepanjang 69 meter dengan lebar 1,6 meter pada kedalaman 16 meter yang dipasang 26 penyelam," sebutnya, kemarin.
Mantan Sekkab Mamuju ini menyapaikan, GKB adalah langkah konkret dalam mewujudkan kemajuan pendidikan. Gerakan ini dijalankan secara holistik, terarah dan terukur antara Pemkab Mamuju serta berbagai komponen dan unsur yang ada di daerah ini. Termasuk Polres Mamuju. Keterlibatan Polri yang aktif dalam GKB membuktikan bahwa paradigma fungsi pelayanan Polri juga semakin berkembang, bukan hanya fungsi penegakan hukum, keamanan ketertiban masyarakat yang selama ini dilakukan.
"Tetapi Polres Mamuju masuk pada fungsi sosial kemasyarakatan dan dunia pendidikan, serta telah membuktikan komitmen lembaga ini untuk terus memberikan dukungan dan terlibat dalam GKB dengan melibatkan seluruh Polsek, Babinkantibmas di setiap kecamatan dan desa," sambungnya.
Habsi menjelaskan, GKB juga tidak terlepas dari bantuan dunia usaha, BUMN dan BUMD, yakni sejumlah perbankan serta dunia usaha lainnya.
"Mereka juga menunjukan bantuan dan support, serta apresiasinya pada program ini. Termasuk lembaga sosial masyarakat seperti Bazda, generasi sehat dan cerdas, Yayasan Karampuang, Pembina Keluarga Harapan, yang juga menjadi partner kerja di lapangan sejak program ini dicanangkan," terang Habsi.
Di mata Habsi, GKB merupakan solusi terbaik dalam mengatasi angka putus sekolah. Gerakan ini dilakukan untuk mengembalikan anak yang putus sekolah, termasuk yang belum bersekolah maupun bagi mereka yang lulus tetapi tidak lanjut ke jenjang SMP atau SMA.
"Sesuai data yang ada jumlahnya sekitar tujuh ribu anak. Sehingga anak yang tersisa saat ini masih sekira empat ribu orang lebih. Dan itu akan dikembalikan ke sekolah lagi secara bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah," tegas Habsi.
Habsi menyebut, Senior Manager MuRI, Jusuf Ngadri yang hadir pada launching GKB di Anjungan Pantai Manakarra kemarin mengungkap, hingga di 26 tahun berdirinya MuRI, baru kali ini pihaknya mencatat gerakan pengembalian anak tak bersekolah menjadi bersekolah kembali.
"Sangat jelas ini memenuhi kriteria, karena kami sudah memberikan piagam penghargan tersebut kepada Bupati Mamuju Habsi Wahid, bersama Kepala Disdikpora Mamuju, sebagai bukti bahwa GKB ini berhasil menoreh rekor baru di Indonesia. Meski ini bisa dilakukan di daerah lain, tetapi hari ini yang secara massal dan terbanyak," kata Habsi.
Sementara itu, MuRI berharap agar kegiatan GKB yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Mamuju itu dapat dijadikan contoh bagi upaya menekan angka putus sekolah di daerah lain.
"Tentu ini berkat dari kerja keras pemerintah daerah dan Kadisdikpora Mamuju dalam menjangkau anak-anak di sejumlah kecamatan. Mungkin di daerah-daerah lain bisa lebih banyak lagi jumlahnya, bahkan di Mamuju sendiri masih ada empat ribuan lebih lagi yang harus dijangkau dan harus dikembalikan ke sekolah," sumbang Jusuf.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Hubungan Pusat Dan Daerah Kemendikbud, James Modouw yang turut hadir dalam launching GKB tersebut menilai, apa yang dilakukan Pemkab Mamuju sangat luar biasa.
"Pak Menteri sangat menaruh perhatian pada kegiatan ini, karena merupakan jawaban dari perintah presiden kepada menteri kita yang baru, yaitu sukseskan Kartu Indonesia Pintar (KIP, red), perkecil kesenjangan pendidikan antara yang mampu dan tak mampu," kata James Modouw. (*)