‘Komitmen Kita Jawab Permasalahan Masyarakat’
TAPALANG--Kecamatan Tapalang jadi titik ke-9 pelaksanaan kampanye pasangan Suhardi Duka (SDK)-Kalma Katta untuk wilayah Kabupaten Mamuju. Lapangan sepak bola Tapalang jadi tempat pelaksanaan kampanye serta pelantikan tim pemenangan SDK-Kalma kecamatan Tapalang dan Tapalang Barat, Rabu (16/11).
Untuk kecamatan Tapalang dan Tapalang Barat ada 20 tim dan relawan pemenangan SDK-Kalma yang dilantik sekaligus dikukuhkan. SDK dan Kalma Katta secara langsung melantik serta engukuhkan 20 tim pemenangannya di dua wilayah kecamatan itu.
Orasi politik secara bergantian dibawakan oleh Kalma Katta, SDK, Suraidah Suhardi, Almalik Pababari dan Habsi Wahid. Penampilan artis dangdut ibu kota juga jadi bagian tak terpisahkan dari rangkaian acara kampanye yang dihadiri ribuan masyarakat tersebut.
Kalma Katta dalam orasinya menyebut, pencalonannya bersama SDK di Pemilukada Sulawesi Barat merupakan perwujudan dari keinginan besar dari ia dan SDK untuk membawa daerah ini keluar dari beragam masalah yang masih dihadapi.
"Penurunan angka kemiskinan, pelayanan kesehatan yang maksimal, hingga akhirnya membawa Sulbar ke arah yang jauh lebih baik lagi hanya akan terwujud jika saya dan Pak SDK terpilih dui Pilkada tahun depan," kata Kalma.
Khusus di Tapalang dan Tapalang Barat, Kalma menegaskan keyakinannya pada besarnya dukungan masyarakat bagi pencalonan dirinya bersama SDK. Alasannya ?. Bupati Majene dua periode itu menyebut, dukungan masyarakat di Tapalang dan Tapalang Barat untuk SDK masih sangat dominan.
"Tapalang ini berbatasan dengan Malunda Kabupaten Majene. Pak SDK pernah Bupati di Mamuju, saya pernah Bupati di Majene. Olehnya itu, kami meyakini, kemenangan di Tapalang dan Tapalang Barat ini bisa di atas 70 Persen," pungkas Kalma Katta.
Saat diberi kesempatan membawakan orasinya, SDK kembali menyinggung perihal komitmennya membantu seluruh pemerintah kabupaten dengan stimulan anggaran infrastrktur Rp. 100 Milyar per tahunnya. Ia juga menyebut, penggratisan seragam sekolah untuk anak didik usia SMA sederajat akan jadi program prioritas jika ia dan Kalma terpilih di Pemilukada 2017 mendatang.
"Urusan lain yang juga tak kalah penting ialah pemenuhan jaminan kesehatan bagi masyarakat. Untuk itu, selain program di atas, kami pun berkomitmen untuk bekerja bersama pemerintah kabupaten untuk membagikan kartu BPJS kepada seluruh masyarakat. Dengan begitu, jaminan kesehatan bagi masyarakat bisa kita penuhi," tegas SDK.
Ketua DPD Demokrat Sulawesi Barat itu kian optimis akan peluangnya memenangkan Pemilukada mendatang. SDK mengungkapkan, di Pemilukada Tahun depan, tak ada lagi alasan bagi masyarakat Mamuju untuk terpecah belah.
"Di momentum politik kemarin, mungkin masih banyak dari kita yang beda pilihan. Tapi di Pilkada tahun depan, saatnya kita semua beratu untuk memenangkan SDK-Kalma," sebutnya.
"Karena suara rakyat itu suara Tuhan. Olehnya, saya dan Pak Kalma berkomitmen untuk menjawab permasalahan yang masih membelit masyarakat di Sulbar ini," demikian SDK.
Ajakan untuk menyatukan dukungan politik untuk Pasangan Calon Nomor urut 1 itu juga disuarakan Wakil Ketua DPD Demokrat Sulawesi Barat, Habsi Wahid. Dalam orasinya, Habsi mengungkapkan, terpilihnya ia bersama Irwan Pababari sebagai Bupati dan Wakil Bupati Mamuju, tak lepas dari peran vital seorang SDK.
"Berkat Beliau lah saya bisa berdiri di sini. Saya pun mengajak kepada kita semua yang ada di sini untuk melupakan segala perbedaan pilihan di Pilkada kemarin. Saya kira, sudah tidak ada alasan apapun yang bisa membuat kita untuk tidak mendukung pencalonan SDK-Kalma di Pilkada Gubernur," sebut Habsi di hadapan ribuan massa yang hadir.
Habsi menambahkan, SDK-Kalma adalah dua figur dengan pengalaman yang cukup untuk urusan pengelolaan birokrasi. Dua periode memimpin pemerintahan di Mamuju dan Majene jadi jaminan kualitas kepemimpinan yang baik yang ada pada SDK-Kalma.
"Saya banyak belajar dari Beliau-Beliau. Tak ada yang perlu kita ragukan dari kualitas kepemimpinan Pak SDK dan Kalma. Dua-duanya sudah terbukti berhasil memimpin pemerintahan di Mamuju dan Majene," tutup Habsi Wahid. (*)