Suhardi Duka Tekankan Peran Strategis Pengusaha Muda HIPMI Sulbar
MAMUJU–“Tentu kita berharap pengusaha-pengusaha muda ini tumbuh, kemudian Gen Z mengambil peran dalam perputaran ekonomi di Sulawesi Barat,”. Hal itu disampaikan Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka di forum (Rakerda) dan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatda) yang diinisiasi Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulawesi Barat.
Kegiatan yang digelar di ball room Andi Depu lantai III Kantor Gubernur Sulawesi Barat itu, Gubernur Suhardi Duka menegaskan pentingnya peran pengusaha muda dalam menggerakkan perekonomian daerah dan nasional. Kata dia, generasi muda, memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi terhadap perkembangan digital sehingga peluang untuk berkembang semakin terbuka lebar.
Inti dari seorang pengusaha adalah kemampuan untuk menjual, baik barang maupun jasa. Menurut Suhardi Duka, produk bisa berupa apa saja selama memiliki nilai kompetitif dan diciptakan melalui kreativitas.
“Esensi dari seorang pengusaha adalah jualan. Pengusaha menjual barang, kalau tidak ada barang jasa, yang penting jangan jual diri. Jadi pengusaha itu menciptakan produk baru dijual,” beber Suhardi Duka, Jumat (14/11).
Suhardi Duka mendorong HIPMI untuk berani menangkap peluang yang ada di Sulawesi Barat. Tidak mudah menyerah ketika menghadapi kegagalan dalam berusaha.
“Kalau rugi, bangun lagi. Tidak ada orang yang langsung kaya kecuali dilahirkan oleh orang kaya. Tidak ada orang yang langsung sukses, semua melalui perjuangan,” urai Suhardi Duka.
Ia menyebut, ada banyak konglomerat yang memulai dari usaha kecil, menjual roti atau berjualan keliling sebelum akhirnya mencapai kesuksesan besar. Menurutnya, kegagalan adalah bagian dari proses menuju keberhasilan.
“Kalau gagal satu, perjuangkan lagi. Gagal lagi, perjuangkan lagi. Tidak akan ada orang yang selama hidupnya gagal. Pasti dia gagal satu, dua, tiga kali tapi keempat kalinya sukses,” terang dia.
Suhardi Duka juga menyoroti perubahan besar di dunia usaha berkat arus digitalisasi. Jika dulu pengusaha harus berkeliling untuk menawarkan produk, kini pemasaran dapat dilakukan dari mana saja.
“Apalagi Gen Z ini memahami dan mudah beradaptasi dengan digitalisasi, semakin mudah menjual produk,” Suhardi Duka menambahkan.
Suhardi Duka mengurai, tanpa kehadiran pengusaha muda yang sukses, masa depan Sulawesi Barat bisa terhambat. Karena itu, ia optimistis bahwa masa depan daerah berada di tangan generasi muda yang berani berusaha dan berinovasi.
“Tanpa pengusaha muda yang sukses, maka Sulbar akan gelap di masa depan. Dengan demikian, di masa depan, di tangan anda Sulbar ini,” ucapnya.
“Ada dua orang yang hebat. Yang pertama kaya, yang kedua punya jabatan. Kalau tidak bisa dapat dua-duanya, minimal salah satunya,” beber Suhardi Duka.
Ia menutup sambutannya dengan menegaskan bahwa Sulawesi Barat memiliki sumber daya alam yang besar sehingga tinggal menunggu keseriusan generasi muda dalam mengelolanya. Ia juga memastikan hubungan HIPMI dan pemerintah provinsi Sulawesi Barat akan terus berjalan baik untuk mendukung lahirnya pengusaha-pengusaha muda unggul di masa depan. (*/Naf)










