Humaniora

Menanam Pohon, Menumbuhkan Kerukunan

Wacana.info
(Foto/Istimewa)

Kolaborasi lintas lembaga di Mamasa, memadukan pelestarian alam dan peneguhan nilai kebersamaan

MAMASA--Upaya memperkuat harmoni sosial dan menumbuhkan kesadaran pelestarian lingkungan terus dilakukan berbagai pihak. 

Satuan Tugas Wilayah (Satgaswil) Densus 88 Antiteror Mabes Polri bekerja sama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Barat, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Kementerian Kehutanan Sulawesi Barat, Danramil Mambi, Polsek Mambi, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mamasa, serta sejumlah tokoh agama dan masyarakat menggelar kegiatan penanaman pohon di Kelurahan Talipukki, Kecamatan Mambi, Kabupaten Mamasa, Rabu (8/10).

Kegiatan tersebut menjadi bagian dari program pembinaan masyarakat dalam upaya pencegahan paham intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme. Melalui kegiatan sosial-lingkungan ini, para pihak berupaya menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan cinta tanah air secara nyata di tengah masyarakat.

Perwakilan BPDAS Kementerian Kehutanan Sulawesi Barat, Nur Iman menjelaskan, bibit yang diserahkan terdiri atas durian montong, mangga, dan rambutan, dengan total 1.050 bibit. Seluruhnya diperuntukkan bagi masyarakat di luar kawasan hutan.

“Melalui penyerahan bibit ini, kami ingin memberi kesempatan kepada masyarakat menjadi bagian dari aktor pelestarian tanaman berjangka panjang. Selain menjaga keseimbangan alam, tanaman-tanaman ini juga diharapkan dapat menjanjikan kesejahteraan di masa depan,” ujar Nur Iman.

Sementara itu, PS Kasatgaswil Densus 88 AT Mabes Polri, Soffan Ansyari menuturkan, kegiatan semacam ini merupakan ikhtiar membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya hidup damai dan saling menghormati.

“Pencegahan paham intoleransi dan radikalisme tidak hanya dilakukan melalui pendekatan keamanan, tetapi juga dengan memperkuat keterlibatan sosial masyarakat,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Sekretaris FKUB Sulawesi Barat, Nur Salim Ismail mengapresiasi sinergi lintas lembaga itu. Ia menilai, kegiatan tersebut merupakan contoh konkret dari kolaborasi yang mengedepankan nilai-nilai kebersamaan.

“Distribusi bibit tanaman ini bukan sekadar kegiatan penghijauan, tetapi juga sebuah pesan moral. Mari jadikan bibit ini bukan hanya tanaman, melainkan jembatan bersejarah bahwa kita semua yang hadir memiliki rekam jejak yang sama dalam mewariskan masa depan kepada generasi berikutnya,” ujar Nur Salim.

Penanaman pohon di Mambi kali ini tidak hanya menandai komitmen bersama dalam menjaga lingkungan, tetapi juga menjadi simbol peneguhan kerukunan di bumi Mamasa. (*/Naf)