Alhamdulillah, Lansia dan Jemaah yang Sakit Sudah Tertangani

MEKKAH--Secara umum, seluruh jemaah haji asal Sulawesi Barat dilaporkan dalam kondisi sehat jelang puncak ibadah haji Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Kesemuanya dalam kondisi yang kondusif.
Juraeri Tahir, pembimbing Ibadah kloter 19 UPG (jemaah haji asal Polman, Pasangkayu dan Mamasa) dalam laporannya menguraikan, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) embarkasi Makassar membeberkan bahwa seluruh jemaah telah mendapatkan pembinaan dan informasi teknis mengenai pelaksanaan Armuzna. Lokasi hotel jamaah Sulawesi Barat yang berada sangat dekat dengan kawasan Jamarat menjadi nilai strategis untuk kelancaran pergerakan dan pelaksanaan lontar jumrah nantinya.
Kepala Sektor Khusus PPIH Arab Saudi menyebutkan, penanganan terhadap jemaah lanjut usia juga telah diatur dengan matang.
“Jemaah lansia dari Sulbar telah masuk dalam skema murur dan tanasul sesuai panduan yang ditetapkan Kementerian Agama. Bahkan, perwakilan yang akan membadalkan ibadah jamaah yang tidak memungkinkan secara fisik juga sudah ditetapkan,” ujar Kepala Sektor Khusus PPIH Arab Saudi, seperti yang dilaporkan Juraeri kepada WACANA.Info, Sabtu (31/05).
Juraeri Tahir. (Foto/Istimewa)
Sementara itu, sejumlah jeamaah yang mengalami gangguan kesehatan maupun yang tengah dirawat, dilaporkan dalam kondisi yang terkendali. Tim kesehatan Kloter maupun Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) terus melakukan pemantauan intensif dan memberikan pendampingan secara berkala.
“Kondisi secara umum sangat kondusif. Para jemaah tetap semangat dan mengikuti seluruh tahapan ibadah sesuai jadwal. Koordinasi antar petugas terus diperkuat agar saat puncak haji semua berjalan lancar,” demikian informasi dari Kepala Sektor Khusus PPIH Arab Saudi yang diterima Juraeri.
Dengan semangat kolektif dan kesiapan menyeluruh dari seluruh unsur petugas, diharapkan jemaah haji asal Sulawesi Barat dapat menjalankan puncak ibadah dengan khusyuk dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan selamat.
Ikuti Arahan Pemegang Otoritas Setempat
Setali tiga uang, Petugas Haji Daerah (PHD) Kabupaten Polman, Sayyid Ahmad Fadlu Al Mahdaly menambahkan, meski dalam keadaan yang cukup terkendali, jemaah haji tetap diminta untuk membatasi aktivitasnya di luar hotel.
Kebijakan tersebut dilakukan untuk menggaransi kondisi kesehatan para jemaah jelang puncak ibadah haji tahun ini. Terlebih di tengah kondisi cuaca yang bukan mustahil bakal menganggu kesiapan fisik dari para jemaah.
Sayyid Ahmad Fadlu Al Mahdaly. (Foto/Istimewa)
"Jadi diminta untuk menjaga fisik. Apalagi kan cuaca panas. Jadi diarahkan untuk berdiam di hotel saja. Tanggal 4 Mei kan sudah bergerak ke Arafah, tanggal 5 (Mei) wukuf," ujar Sayyid Ahmad Fadlu Al Mahdaly yang dihubungi via sambungan telepon.
Kepada para jemaah, Sayyid Ahmad Fadlu Al Mahdaly mengingatkan agar senantiasa tunduk dan patuh pada kebijakan yang diambil oleh otoritas setempat. Utamanya bagi para jemaah haji lansia.
"Bis pengangkutan ke Masjidil Haram sudah distop sejak tanggal 1 (Mei). Untuk persiapan pengangkutan jemaah ke Arafah. Jadi lebih baik banyak-banyak di hoitel saja. Saya sampaikan ke jemaah yang terbaik adalah mengikuti araham pemegang otoritas. Mereka sudah menghitung segala risikonya," Sayyid Ahmad Fadlu Al Mahdaly menutup. (*/Naf)