Pemerintahan

Bidan Teladan Mestinya Diapresiasi, Bukan Diprank

Wacana.info
Suhardi Duka. (Foto/Instagram KPU Sulbar)

MAMUJU--Apa yang dialami oleh Rusmiati Aminuddin, seorang bidan desa asal Taloba, Kecamatan Tubbi Taramanu (Tutar), Kabupaten Polman mendapat perhatian luas. Rusmiati yang pemenang penghargaan tenaga kesehatan teladan nasional 2024 itu nyatanya mendapat perlakuan tak etis dari Pemerintah Kabupaten Polman. 

Gubernur Sulawesi Barat terpilih, Suhardi Duka (SDK) menilai, tak seharusnya pemerintah Kabupaten Polman meperlakukan sosok tenaga kesehatan berprestasi dengan cara seperti itu.

"Pandangan saya bidan yang berprestasi itu perlu diapresiasi dan dihargai. Bukan justru diprank dengan cara yang tidak etis oleh Pj bupati (Polman)," ucap SDK dalam keterangan tertulisnya kepada WACANA.Info, Minggu (12/01).

Dikutip dari Kompas.com, kegembiraan yang dirasakan Rusmiati atas prestasi yang ditorehkannya mendadak berubah menjadi rasa kecewa. Oleh Pemerintah Kabupaten Polman, ia sempat menerima hadiah sepeda motor Yamaha Gear.

Pemkab Polman Saat Menyerahkan Motor kepada Bidan Rusmiati. (Foto/Istimewa)

Namun, hadiah sepeda motor bidan Rusmiati itu ternyata hanya sementara. Sebab, motor itu ditarik kembali oleh pemkab, dengan alasan dokumen administrasi belum selesai.

Sepeda motor itu pertama kali diserahkan kepada Rusmiati dalam acara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) pada 12 November 2024. Penyerahan hadiah motor dilakukan secara resmi di hadapan publik dan bahkan sempat viral di media sosial.

Namun, hingga dua bulan berlalu, motor yang dijanjikan itu belum juga kembali ke tangan Rusmiati. Rusmiati pun jelas kecewa.

"Sebaiknya Pj gubernur memberi teguran atas perlakuan tak terpuji itu dan meminta kepada Pj gubernur untuk memberikan hadiah motor yang sesungguhnya kepada ibu bidan yang berprestasi sebagai bentuk apresiasi pemerintah daerah atas perjuangannya di desa. Kalau tidak ada dananya, yah cukup beri apresiasi dengan piagam. Tidak usah diprank begitu," SDK menutup. (*/Naf)