Ibadah Haji 2024

Kaco P; Tutup Usia di Tanah Suci Seperti yang Sempat Ia Singgung

Wacana.info
Syamsul Samad Berswafoto bersama Almarhum Kaco P dan Putrinya. (Foto/Syamsul Samad)

Laporan: Syamsul Samad (Ketua Komisi I DPRD Sulbar/Petugas Haji Daerah)

Kloter 24 UPG

MEKKAH-- Innalillahi wa Inna Ilaihi Rojiun. Kaco P, jamaah haji Kelompok Terbang (Kloter) 24 asal Kabupaten Polman meninggal dunia di sela-sela ibadah haji yang tengah ia jalani, Sabtu (8/06) pagi waktu Arab Saudi.

Kaco P, merupakan jamaah haji dari kecamatan Balanipa, Kabupaten Polman. Berdasarkan salinan dokumen paspor yang diperoleh WACANA. Info, almarhum adalah pria kelahiran Karama, 1 Juli 1937.

Ada banyak kisah yang sempat direkam oleh Syamsul Samad, petugas pendamping haji daerah Kloter 24. Tentang almarhum yang punya semangat tinggi untuk mengikuti setiap ibadah selama di Tanah Suci.

"Almarhum itu orangnya sangat bersemangat. Kalau tidak salah, beliau adalah jamaah paling tua di Kloter 24 ini. Humoris, juga periang. Di hotel, saya dan almarhum itu berada di lantai yang sama," ungkap Syamsul Samad kepada WACANA.Info.

Syamsul sempat beberapa kali berinteraksi dengan almarhum. Di satu momen, Almarhum sempat menyampaikan keinginannya agar setiap menu lauk untuk jatah makan diganti dengan ayam goreng saja.

"Almarhum sempat bilang kalau menu ayam goreng adalah menu lauk favoritnya. Jadi, saya sudah berniat untuk memberikan ayam goreng itu kepada almarhum untuk jatah makan selanjutnya, kebetulan saya memang tidak begitu suka ayam goreng," beber Syamsul Samad, pria yang juga ketua komisi I DPRD Sulawesi Barat itu.

Almarhum diperkirakan meninggal saat dibawa ke rumah sakit. Kata Syamsul, saat petugas haji sedang dalam persiapan untuk jadwal ibadah selanjutnya, informasi tentang kondisi kesehatan almarhum pun tersiar di internal Kloter 24.

"Saat informasi itu kami terima, para dokter pun mendatangi kamar almarhum, memasang alat bantu pernafasan, serta melakukan upaya darurat lainnya. Saya sempat membantu mengangkat tubuh almarhum dari kamarnya menuju ambulans. Perkiraan saya, almarhum meninggal itu di perjalanan menuju rumah sakit, atau tidak lama setelah tiba di rumah sakit," urainya.

Satu hal yang sangat membekas di benak Syamsul Samad. Saat almarhum mengutarakan niatnya untuk meninggal dunia di Tanah Suci.

"Dari informasi yang disampaikan oleh teman sekamarnya, beliau memang sempat bilang 'inggaqna na mate dini maq iyau nak' (sepertinya saya akan meninggal dunia di sini nak)," tutur Syamsul.

Untuk penanganan selanjutnya, jenazah almarhum Kaco P diserahkan ke petugas haji yang memang menetap di Arab Saudi. Pendamping haji daerah sekadar diminta untuk menyerahkan dokumen dari almarhum.

"Untuk penanangan selanjutnya memang seperti itu. Diserahkan ke petugas haji yang stay di sini. Semacam perwakilan Indonesia di Arab Saudi. Kami hanya diminta untuk menterahkan paspor almarhum," pungkas Syamsul Samad. (*/Naf)