Menuju Pemilu Tahun 2024

Mendengar Cerita Tenaga Pelipat Surat Suara Pemilu 2024

Wacana.info
Aktivitas Pelipatan Surat Suara yang Dipusatkan di Aula Asrama Haji Mamuju. (Foto/Manaf Harmay)

MAMUJU--Surat suara merupakan salah satu komponen utama untuk melaksanakan pencoblosan pada pelaksanaan Pemilu tahun 2024. Logistik Pemilu berupa surat suara itu kini telah memasuki tahap pelipatan, seperti yang digelar oleh KPU Kabupaten Mamuju.

Sebanyak 365 orang dilibatkan pada proses pelipatan surat suara di KPU Kabupaten Mamuju. Dipusatkan di aula asrama haji Mamuju, 365 orang tersebut bertugas melipat, serta memastikan kelayakan kertas suara.

Nugie, salah seorang petugas pelipat surat suara mengaku punya semangat berlebih dalam melakoni tugasnya itu. Apalagi, melipat surat suara untuk Pemilu tahun 2024 merupakan pengalaman pertama baginya.

"Sebelumnya belum pernah Kak. Ini pengalaman pertama saya melipat surat suara," ujar Nugie saat ditemui di sela-sela aktivitasnya melipat surat suara, Rabu (10/01) siang.

Proses pelipatan surat suara di aula asrama haji  Kabupaten Mamuju mendapat penjagaan super ketat dari pihak kepolisian. Tampak petugas dari Polresta Mamuju memeriksa satu persatu siapapun yang hendak memasuki ruang pelipatan. Memastikan tidak ada barang yang berpotensi bisa merusak kertas suara.

Tak ada alat komunikasi yang boleh dibawa oleh para pelipat surat suara. Dompet, hingga barang bawaan lainnya diminta untuk disimpan sebelum melakukan aktivitas pelipatan.

"Kita cuma bisa bawa botol minuman berukuran kecil Kak. Ini dipakai untuk merapikan lipatan kertas suara. HP, dompet dan barang bawaan lainnya disimpan," sambung Nugie.

Setiap Petugas Pelipat Surat Suara Diperiksa oleh Petugas Kepolisian Sebelum Memasuki Ruangan. (Foto/Manaf Harmay) 

Beberapa petugas dari Bawaslu Kabupaten Mamuju pun juga terlihat mengawasi jalannya proses pelipatan surat suara. Memastikan tak ada surat suara yang rusak, hingga menggaransi prosesnya sudah sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Nugie mengaku bersyukur dapat terlibat dalam aktivitas melipat surat suara. Di awal tahun seperti sekarang ini, rutinitasnya belumlah padat.

"Biasanya memang Januari belum terlalu sibuk Kak. Jadi, dari pada tidak ada aktivitas juga, mending saya ikut melipat surat suara saja. Yah hitung-hitung ada pengalaman juga. Dapat teman baru, dan paling tidak bisa berkontribusi untuk suksesnya pelaksanaan Pemilu tahun 2024," ujar Nugie.

Belum Temukan Surat Suara Rusak

Aktivitas melipat surat suara telah memasuki hari kedua. Ketua KPU Kabupaten Mamuju, Indo Upe menyebut, proses pelipatan surat suara akan dilakukan hingga beberapa hari kedepan.

Kepada WACANA.Info, Indo Upe mengaku, pihaknya belum menemui kendala berarti selama proses pelipatan surat suara berlangsung. Termasuk belum ditemukannya surat suara dalam keadaan rusak.

"Kami belum temui ada surat suara yang rusak, berlubang atau sudah tercoblos. Yang ada itu paling warnanya yang sedikit berluber. Mungkin karena terlalu lama dalam lipatan, makanya warnanya lengket. Yang seperti itu kita sisihkan. Yang pasti, gambar, nama, nomor urut yang ada dalam surat suara itu semuanya masih jelas. Belum, kami belum temukan ada surat suara yang rusak," terang Indo Upe.

Indo Upe berharap, para tenaga pelipat surat suara itu dapat bekerja secara cermat. Tak sekadar melipat surat suara saja, Indo Upe pun meminta agar para tenaga pelipat surat suara itu juga harus memastikan kondisi surat suara sebelum dilipat.

"Jadi dipastikan juga bagaimana kondisinya. Jangan sampai ada surat suara yang rusak. Kami berharap untuk dipastikan kondisinya terlebih dahulu. Ini penting agar tidak ada persoalan ketika surat suara itu telah tiba di masing-masing TPS. Kalau ada yang rusak, mending disortir memang," begitu kata Indo Upe.

Dua Tim dari Bawaslu untuk Awasi Pelipatan Surat Suara

Demi maksimalnya pengawasan tahap pelipatan surat suara, Bawaslu Kabupaten Mamuju membentuk dua tim sekaligus. Keduanya bakal bertugas secara bergantian di lokasi pelipatan dan penyortiran surat suara di aula asrama haji Kabupaten Mamuju.

Pertemuan Ketua Bawaslu Mamuju dengan Ketua KPU Kabupaten Mamuju. (Foto/Istimewa)

Ketua Bawaslu Kabupaten Mamuju, Rusdin menjelaskan, setiap tim terdiri dari enam orang yang merupakan pegawai di Bawaslu Mamuju. Kedua tim itu pun secara bergantian dalam melakukan pengawasan setiap harinya.

"Tim ini secara bergantian tiap hari karena KPU Mamuju melakukan pelipatan dan penyortiran surat suara dengan jadwal sampai pukul 23.00 WITA. Jadi, ketika tim kami tidak bergantian tiap harinya, takutnya mereka drop," ujar Rusdin di sela-sela pertemuan dengan Ketua KPU Kabupaten Mamuju di sekretariat Bawaslu Kabupaten Mamuju, Rabu (10/01).

Dalam prosesnya, Bawaslu menemukan surat suara yang akan disortir ulang, lantaran terindikasi rusak. Hanya saja, pihaknya akan menunggu keputusan KPU tentang pengelolaan perlengkapan pemungutan suara dan dukungan perlengkapan lainnya.

"Surat suara itu tidak disentuh karena akan disortir ulang. Terkait dengan indikasi ada bercak, noda dan sebagainya. Nanti kita akan sandingkan dengan keputusan KPU nomor 13 tahun 1995, di situ sudah jelas rambu-rambunya," kata dia.

Rusdin sendiri meminta agar KPU Mamuju segera menuntaskan masalah surat suara yang belum disentuh itu. Menurutnya, KPU Mamuju harus memastikan jumlah surat suara yang rusak setiap harinya.

"Jadi semua harus tuntas. Sudah harus terbaca dalam satu harinya itu, sekian rusak, sekian yang masih disisipkan kalau memang masih perlu disisipkan. Supaya laporan kita juga terupdate," pungkas Rusdin. (*/Naf)