SDK Pilih 'Wait and See'

MAMUJU--Enam surat tugas diterbitkan DPP Partai Demokrat kepada enam kadernya yang bakal bertarung di Pilkada tahun 2024. Dari Pilkada gubernur, bupati dan wali kota.
Satu dari enam surat tugas tersebut ditujukan kepada Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Barat, Suhardi Duka. Oleh DPP partai berlambang bintang mercy itu, Suhardi Duka ditugaskan untuk maju sebagai bakal calon gubernur Sulawesi Barat.
Kepada WACANA.Info, Suhardi Duka memilih tak banyak berkomentar ihwal surat tugas bernomor 37/INT/DPP.PD/XII/2023 tetanggal 19 Desember 2023 itu. Menunggu hasil Pileg adalah pilihan yang paling bijak untuk saat ini, menurut pria yang akrab disapa SDK itu.
"Tetap menunggu Pileg, karena di situ barometernya," ucap SDK, Kamis (11/01).
Menatap momentum Pilkada tahun 2024, SDK mengaku mempersiapkan dua opsi. Ia yang akan maju sebagai calon gubernur, atau mempersiapkan kader terbaik Demokrat untuk disandingkan dengan figur tertentu sebagai calon wakil gubernur.
"Sangat berpengaruh," sambung SDK saat ditanya tentang seberapa berpengaruh hasil Pileg terhadap langkah politiknya bersama Demokrat di Pilkada tahun ini.
Ditanya soal indikator utama dalam menentukan kader terbaik Demokrat jika opsi yang dipilih adalah mengusung calon wakil gubernur, SDK yang anggota DPR RI itu menegaskan, pertimbangan geo politik akan jadi pertimbangan utamanya.
"Bila ada Cagub yang memiliki elektabilitas yang baik dan berpeluang, kemudian kami pasangkan dengan kader kami. Tentu pertimbangan geo politik sangat penting," begitu kata SDK.
Peluang SDK Terbuka Lebar
Nama Suhardi Duka masih jadi sosok yang masuk dalam deretan figur paling potensial dalam kontestasi Pilkada Sulawesi Barat tahun ini. Punya pengalaman panjang di dunia politik lokal serta matang di berbagai lapangan politik jadi salah satu pertimbangannya.
Direktur Eksekutif Lembaga Observasi Politica (LOPI) Sulawesi Barat, Muhammad Taufik Iksan
Direktur Eksekutif Lembaga Observasi Politica (LOPI) Sulawesi Barat, Muhammad Taufik Iksan menilai, dengan segudang pengalaman serta modal politik yang dimiliki SDK, Bupati Mamuju dua periode itu masih jadi figur utama penantang pilkada Sulawesi Barat. Dikutip dari keterangan tertulisnya, Taufik menjelaskan, selain memiliki mesin politik yang cukup kuat, SDK yang dipercaya menahkodai suksesi pasangan Prabowo-Gibran di Sulawesi Barat juga jadi salah satu faktor pendukunganya.
"Beliau (SDK) punya pengalaman politik yang cukup panjang di Sulbar ini. Sudah pasti paham peta politik lokal. Beliau sosok yang matang, punya pengalaman di eksekiutif, dan legislatif. Sekarang dipercaya memimpin tim pemenangan Prabowo-Gibran di Sulbar jelas bukan sesuatu yang biasa saja. Posisi itu sedikit banyaknya bakal berpengaruh pada popularitas hingga tingkat keterpilihan SDK di Sulbar," papar Muhammad Taufik.
Terlebih dahulu menunggu hasil Pileg, menurut Taufik adalah cara SDK untuk memilah fokus kerja politiknya. SDK, menurut Taufik, ingin lebih dulu fokus untuk meningkatkan atau setidaknya mempertahankan raihan suara partai Demokrat di Pemilu 2024 ini. Termasuk menyelesaikan tugasnya, mengantar Prabowo-Gibran menuju gerbang kemenangan di Pilpres.
"Kalau misalnya Partai Demokrat kembali menang di Sulbar, Prabowo-Gibran juga menang, maka pintu bagi SDK menuju kursi Gubernur Sulbar akan terbuka lebar. SDK pasti sudah punya kalkulasi politik dalam menatap Pilkada Sulbar tahun ini," simpul Muhammad Taufik Iksan.
Sekadar informasi, keenam surat tugas yang dimaksud ditandatangani oleh Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
Dalam surat tersebut, para penerima surat diminta berkomunikasi dengan partai politik lainnya agar terpenuhi syarat minimal 20 Persen koalisi. Selain itu, penerima surat tugas diminta mencari dan mengusulkan nama pasangan cawagub dan cawabup. (*/Naf)