Bawa Sejumlah Bantuan, Sekprov dan Kadis Sosial Kunjungi Korban Kebakaran

MAMUJU--“Selaku Pemerintah, kita menyampaikan duka cita yang mendalam atas peristiwa ini. Di balik ujian ini, semoga kita semua dapat bersabar,”. Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Idris saat mengunjungi korban kebakaran di Pondok Pesantren Darul Qur’an Nahdlatul Watan Gentungan, Kelurahan Bebanga, Kecamatan Kalukku, Mamuju, Kamis (30/03).
Selain melihat langsung kondisi pondok pesantren pasca musibah kebakaran yang terjadi Kamis dini hari itu, Muhammad Idris pun menyerahkan sejumlah bantuan kepada para korban.
Dalan kunjungan itu, Sekprov Sulbar, Muhammad Idris menyerahkan sejumlah kebutuhan dan perlengkapan, dan termasuk menyalurkan sejumlah bantuan kepada korban. Ragam bantuan yang disalurkan diantaranya tenda, permakanan, alat dapur, terpal, piring, makanan siap saji, kasur, pulbet, sarung, baju seragam, paket keluarga, alat mandi serta kebutuhan-kebutuhan lainnya.
Kepada Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Rahmat mengungkapkan, dirinya mendapat informasi terkait peristiwa kebakaran sejak Kamis subuh. Pagi harinya, ia memerintahkan staf di Dinas Sosial untuk melakukan assesment.
“Setelah saya mendengar kabar melalui WA (WhatsApp), bahwa ada peristiwa kebakaran di Ponpes Darul Qur’an Nahdlatul Watan Gentungan saya langsung perintahkan Bidang Linjamsos untuk melakukan assesment apa-apa saja yang dibutuhkan di sana,” ujat Muhammad Rahmat yang ikut mendampingi Muhammad Idris pada agenda tersebut.
(Foto/Istimewa)
Sejumlah bantuan yang disalurkan kepada para korban merupakan hasil assesment yang sebelumnya telah dilakukan oleh Dinas Sosial. Kata Rahmat, berkunjung ke lokasi kebakaran merupakan instruksi langsung dari Sekretaris Daerah.
“Setelah itu saya langsung menghadap Pak Sekda, dan Pak Sekda langsung memberikan respon. Kami turun sama-sama dan mengunjungi lokasi Pondok Pesantren Darul Qur’an Nahdlatul Watan Gentungan,” sambung Muhammad Rahmat.
Rahmay juga berharap, instansi lain, termasuk masyarakat secara umum yang berkelebihan untuk dapat membantu meringankan beban yang diderita korban kebakaran di pondok pesantren Darul Qur’an Nahdlatul Watan Gentungan.
“Ini ujian yang berat, apalagi di bulan puasa. Karena itu, saya berharap kepada kita semua dengan kerelaan hati ikut membantu saudara-saudara kita korban kebakaran di Pondok Pesantren Darul Qur’an Nahdlatul Watan Gentungan,” begitu kata Muhammad Rahmat.
Informasi yang diperoleh, musibah tersebut bikin 6 gedung di pondok pesantren itu luluh lantak dilalap si jago merah. Gedung yang terbakar diantaranya ada rumah pembina rusun, asrama rusun, ruang dapur, rumah pembina, persiapan makanan santri, dokumen penting, fasiltas pondok untuk santri.
Dari 316 santri yang mondok, terdiri dari siswa MTs 215 orang, siswa SMK 101 orang, dan 20 orang pembina pondok. Tidak ada korban jiwa akibat musibah itu, hanya satu ustadz yang luka bakar, yakni ustadz Sarjan. (*/Naf)