Dibalik Kasus Bayi yang Dibuang Orang Tuanya

MAMUJU--Kasus pembuangan bayi di Kabupaten Mamuju cukup menggemparkan publik. Betapa tidak, saat ditemukan, bayi malang berjenis kelamin perempuan itu ditemukan di tempat sampah hanya dengan berbalut kantong kresek.
Kini, pelaku berinisial IJ (24) dan W (25) telah diamankan. Kasusnya pun terus bergulir dan bakal terus dikembangkan oleh penegak hukum. Kasus tersebut jelas mengundang beragam tanggapan, sejumlah reaksi, respon, termasuk kecaman tentunya.
Bagi Nur Salim Ismail, kasus tersebut jelas jadi sesuatu yang sangat disayangkan. Direktur eksekutif Esensi Sulawesi Barat itu menilai, kasus itu jadi penanda adanya problem keumatan yang memerlukan keseriusan dalam peanganannya. Buka sekadar kasus perorangan atau oknum semata, sebab telah berulang kali kejadian serupa terjadi.
"Karenanya, perlu untuk mengurai hal-hal yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Bisa karena faktor pergaulan bebas, faktor ekonomi maupun faktor lainnya," ucap Nur Salim Ismail kepada WACANA.Info, Kamis (8/12) malam.
Nur Salim Ismail, pria yang juga ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Sulawesi Barat itu menambahkan, pun jika kasus itu disebabkan oleh faktor pergaulan bebas, itu jadi warning, alamat kian tergerusnya ketahanan keluarga dalam membentengi generasi.
Nur Salim Ismail. (Foto/Facebook)
"Jika karena faktor ekonomi, itu merupakan tanggung jawab bersama yang memerlukan sentuhan kebijakan. Atau juga karena minimnya pemahaman terhadap wawasan beragama khususnya dalam hal pembangunan lembaga rumah tangga," tutup Nur Salim Ismail.
Pihak kepolisian telah mengamankan pelaku pembuangan bayi di tempat sampah tersebut. Untuk informasi, IJ sehari-hari bekerja sebagai sekuriti, sementara W diketahui bekerja sebagai tenaga kontrak di salah satu OPD pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.
Keduanya diringkus oleh anggota Polda Sulawesi Barat di jalan Abdul Syakur, Kecamatan Mamuju. (*/Naf)