Perlu Adanya Peningkatan Kewaspadaan Dini Masyarakat
MAMUJU--"Dinamika kehidupan sosial politik, keamanan serta situasi kondisi di wilayah Sulawesi Barat perlu untuk menjadi perhatian serius sehingga penting untuk dilakukan cegah dini dan deteksi dini dari berbagai bentuk ATHG (Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan) di daerah,". Khaeruddin Anas, Asisten II Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat saat membuka Rakor Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) dan Tim Kewaspadaan Dini Daerah (TKDD) Provinsi Sulawesi Barat di salah satu hotel di kota Mamuju, Selasa (18/10).
Kata Khaeruddin, keamanan adalah kunci utama dari proses keberlanjutan pembangunan di daerah. Untuk itu, seluruh elemen masyarakat diharapkan ikut andil dalam mengasah kewaspadaan dini dalam kaitannya dengan mencegah ATGH. Sebab keberhasilan dan suksesnya pelaksanaan pembangunan di Sulawesi Barat bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi menjadi beban semua pihak.
"Olehnya itu, dibutuhkan peran dan dukungan semua stakholder untuk membangun dan menciptakan stabilitas keamanan dalam proses penyelenggaraan pembangunan yang berkelanjutan," begitu kata Khaeruddin Anas.
Sementara itu, Kepala Bandan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulawesi Barat, Herdin Ismail menjelaskan, pelaksanaan kewaspadaan dan pencegahan dini adalah segala usaha atau kegiatan yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung untuk mendeteksi dan mencegah potensi permasalahan yang mempengaruhi penyelenggaraan pemerintahan serta meningkatkan koordinasi dan sinergitas antar perangkat daerah melalui tim kewaspadaan dini pemerintah daerah. Termasuk senantiasa berkoordinasi dan bersinergi dengan sejumlah institusi intelijen negara.
Rakor FKDM dan TKDD Sulbar. (Foto/Rahmat)
Secara khusus, Herdin menyinggung pentingnya kewaspadaan dini di tengah maraknya bencana yang terjadi di beberapa titik di Sulawesi Barat. Bagi Herdin, potensi bencana itu idealnya dapat dideteksi sedini mungkin jika sistem kewaspadaan dini masyarakat berjalan sebagaimana mestinya.
"Yang perlu difokuskan pada forum saat ini yakni upaya mitigasi bencana,"ungkap Herdin di hadapan para tamu undangan yang sempat hadir.
Di tempat yang sama, Ketua FKDM Sulawesi Barat, Nur Salim Ismail menambahkan, potensi beberapa hulu sungai yang ada di Sulawesi Barat memang terdapat cekungan yang berpeluang besar memicu terjadinya banjir dan Longsor. seperti yang ada di hulu sungai di Kecamatan Kalukku, Mamuju yang juga memiliki cekungan. Jelas berpotensi terjadi banjir dan longsor.
"Seluruh aktor kewaspadaan dini di Sulawesi Barat sedianya dapat bekerja sama dengan baik sehingga apabila terjadi bencana. Tidak saling melempar permasalahan, namun saling bahu-membahu memberikan pelayanan masyarakat," begitu kata Nur salim Ismail.
Pada Rakor FKDM dan TKDD Provinsi Sulawesi Barat itu, juga hadir sebagai pembicara masing-masing M. Nur Wahyuddin, Kabag. Ops Binda Sulawesi Barat, Karo Ops Polda Sulawesi Barat, Kombes Pol Rachmat Darmawan, serta Kasi Intel Korem 142 Tatag, Letkol Kav Ir. Amran Wahid. (ADV)