Duta Kosmetik Aman Tingkat Provinsi, Tiga Terbaik jadi Wakil Sulbar

Wacana.info
Bimtek Duta Kosmetik Aman yang Digelar Badan POM Mamuju. (Foto/Yulin)

MAMUJU--Sebanyak 30 peserta mengikuti pemilihan duta kosmetik aman tingkat Provinsi Sulawesi Barat. Peserta yang datang dari berbagai SMA dan kampus yang ada di Provinis ke-33 ini mengikuti tahap demi tahap di even yang diinisasi oleh Balai POM di Mamuju.

Lintang Purba Jaya, Kepala Badan POM di Mamuju menjelaskan, pemilihan duta kosmetik aman merupakan rangkaian dari program nasional BPOM bertajuk Badan POM goes to school/campus. Mereka yang terpilih sebagai duta kosmetik aman, kata Lintang, mengemban tugas untuk memberikan edukasi, membentuk komunitas atau kelompok di sekolah atau kampus terkait penggunaan kosmetik yang aman.

"Kita menyaring dari beberapa sekolah dan mahasiswa. Nanti akan diplih sebagai kader dari duta kosmetik aman yang selanjutnya dilatih ditingkat nasional dan akan terpilih di tingkat nasional," ucap Lintang Purba Jaya yang ditemui di sela-sela bimbingan teknis duta kosmetik aman di d'Maleo Hotel Mamuju, Jumat (17/06).

Siswa SMA serta kalangan mahasiswa merupakan segmen utama pengguna aktif media sosial. Atas dasar itu, Badan POM menyasar kalangan siswa dan mahasiswa untuk menjadi corong utama edukasi penggunaan kosmetik aman. Menurut Lintang, siswa SMA dan mahasiswa jadi kelompok masyarakat yang paling tepat untuk menyuarakan penggunaan kosmetik aman khususnya di dunia maya.

Bimtek Duta Kosmetik Aman. (Foto/Yulin)

"Model informasi serta edukasinya itu modelnya yang kekinian, melalui media sosial. Itu yang kita harapkan dan yang kita targetkan. Apalagi generasi milenial juga jadi pengguna tertinggi kosmetik, pangan olahan yang kekinian atau produk beku serta yang sejenis lainnya, itu memang pasar utamanya ada di tingkat sekolah dan tingkat kuliah. Ini yang harus kita cegah di sana supaya tidak mendapatkan kosmetik yang berbahaya," urai dia.

Lewat berbagai tahapan, 30 peserta calon duta kosmetik aman itu akan disaring hingga terpilih tiga duta kosmetik aman yang mewakili Sulawesi Barat. Selanjutnya, tiga nama yang terilih tersebut bakal kembali mengikuti serangkaian proses di tingkat nasional sebelum mengikuti pemilihan duta kosmetik aman tingkat nasional.

"Hari ini kita Bimtek, pendidikan dan pelatihannya, termasuk penilaian juga. Untuk besok itu finalnya pemilihan tiga terbaik duta kosmetik untuk perwakilan Sulbar. Setelah terpilih perwakilan Sulbar, nanti akan kita masukkan karantina duta kosmetik secara nasional. Diberikan pelatihan dan nanti akan ada pemilihan juga duta kosmetik untuk Badan POM secara nasional," begitu kata Lintang Purba Jaya.

Pemerintah Tak Bisa Jalan Sendiri

Setap ikhtiar berupak edukasi serta sosialisasi terkait penggunaan kosmetik aman memang mengharuskan pelibatan berbagai macam latar belakang masyarakat. Pemerintah tak boleh bekerja sendiri tanpa keterlibatan publik.

Ketua DPRD Sulawesi Barat, Suraidah Suhardi mengatakan, sebagai market utama dari berbagai produk kosmetik, generasi milenial wajib terlibat untuk ikut mewujudkan amannya ragam jenis produk kosmetik yang banyak beredar dewasa ini.

Ketua DPRD Sulbar, Suraidah Suhardi Saat Membawakan Materi di Bimtek Duta Kosmetik Aman. (Foto/Manaf Harmay)

"Kita tidak bisa sendiri. Diperlukan keterlibatan dari semua stakeholder terutama generasi muda. Sebab dengan adanya kegiatan ini, bisa menambah pengetahuan dan wawasan anak-anak kita tentang bagaimana memilih produk kosmetik yang sehat. Jangan asal pilih. Jadi, duta-duta kosmetik aman ini juga sekaligus jadi corong. Mereka adalah garda terdepan menyampaikan kepada masyarakat bagaimana memilih produk makanan dan minuman utamanya kosmetik yang aman dan halal," terang Suraidah usai membawakan materi pada Bimtek duta kosmetik aman Badan POM Mamuju hari itu.

Hal lain yang juga jadi harapan politisi Demokrat itu adalah tentang maksimalisasi peran Badan POM utamanya dalam menggenjot perekonmian para pelaku UMKM di Sulawesi Barat. Menurutnya, Badan POM baiknya lebih maksimal lagi dalam pendampingannya pada beberapa UMKM yang bergerak di sektor makanan, minuman, atau olahan lainnya.

"Misalnya bisa diberi kemudahan terkait perizinannya. Atau dilakukan pendampingan kepada mereka agar setiap produk yang dihasilkan oleh UMKM kita itu dapat terjamin keamanannya. Dengan begitu, secara tidak langsung tingkat perekonomian pelaku UMKM kita juga dapat terdongkrak," pungkas Suraidah Suhardi. (*/Naf)