Tiongkok, Destinasi Utama Ekspor Hasil Pertanian Asal Sulbar

Wacana.info
Pemaparan Karantina Pertanian Mamuju tentang Ekspor Produk Pertanian di Sulbar. (Foto/Habluddin)

MAMUJU--"Berdasarkan data sistem otomatisasi (1QFAST) Badan Karantina Pertanian tahun 2020, kegIatan ekspor komoditas pertanian di Sulawesi Barat didominasi oleh turunan kelapa sawit, Palm Olein dan RBD Palm Stearin. Yakni sebanyak 24 Ribu Ton dengan nilai ekonomis mencapal Rp. 235 Miliar,".

Hal itu disampaikan Kepala Karantina Pertanian Mamuju, Agus Karyono dalam pemaparannya di hadapan sejumlah awak media di Mamuju, Rabu (24/03). Kabar baiknya, sambung dia, di tahun 2021 ini jumlah ekspor untuk komuditas tersebut terpantau meningkat sebanyak 42,5 Ribu Ton.

"Dengan nilai ekonomis Rp. 535 Miliar. Tujuan Tiongkok," sambung Agus.

GRATIEKS (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor) yang jadi program unggulan Kementerian Pertanian juga jadi poin utama yang dijelaskan oleh Agus. Menurutnya, gerakan itu diharapkan mampu mendorong percepatan perputaran ekonomi nasional serta mendongkrak kesejahteraan bagi para petani. 

Menurut Agus, capaian ekspor komoditas pertanian khususnya di periode Januari-Februari 2021 naik hingga 77 Persen jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. Itu disebabkan karena meningkatnya permintaan negara tujuan serta semakin terkendalinya pandemi Covid-19.

Masih oleh Agus Karyono, selain komoditas turunan sawit, Karantina Pertanian Mamuju juga mendorong ragam komoditas lainnya. Beberapa komoditas pertanian asal Sulawesi Barat yang punya potensi ekspor diantaranya pisang kepok, sarang burung waliet, briket kelapa, kopi dan kakao. Selama Ini komoditas tersebut baru dikirim ke daerah di luar Sulawesi Barat.

"Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Karantina Pertanian menjamin komoditas yang diekspor dalam kondisi sehat, tidak membawa penyakit dan sesuai dengan permintaan negara tujuan. Semoga dengan bertambahnya ragam komoditas ekspor diharapkan mampu menambah devisa Negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," demikian Agus Karyono. (Hab/Naf)