Membaca PAN dan PPP yang Hadiri Deklarasi Tina-Ado, serta Penegasan Dukungan dari PDIP

Wacana.info
Deklarasi Pasangan Tina-Ado. (Foto/istimewa)

MAMUJU--Partai Amanat Nasional (PAN) serta Partai Persatuan Pembangunan (PPP) adalah dua partai partai politik yang di Pemilukada Mamuju tahun ini sedang jadi sorotan publik. Pasalnya, kedua partai tersebut boleh dibilang belum memiliki sikap yang jelas bakal mengusung siapa di momentum pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Mamuju.

PAN. Peraih tiga kursi di DPRD Kabupaten Mamuju ini misalnya. Sejak beberapa waktu lalu, DPP partai besutan Zulkifli Hasan itu telah resmi menerbitkan rekomendasi dukungan kepada duet Habsi Wahid-Irwan Pababari. Meski di lain sisi, seluruh pengurus dan kader PAN yang ada di Kabupaten Mamuju diklami solid ke pasangan Tina-Ado.

Itu dibuktikan dengan kehadiran Wakil Ketua DPD PAN Kabupaten Mamuju, Lalui Syamsul Rijal pada momentum deklarasi pasangan Tina-Ado di ball room d'Maleo hotel Mamuju, Minggu (9/08) malam. Kendati restu DPP resmi diarahkan ke Habsi-Irwan, Lalu menegaskan, seluruh pengurus dan kader PAN di Kabupaten Mamuju tegas mendukung Tina-Ado.

"Kita lihat saja nanti dalam satu atau dua hari ini. Insya Allah (akan terbit SK pembatalalan rekomendasi). Memang sejak awal kami pengurus dan kader PAN telah menyatakan diri mendukung pencalonan ibu Sutinah," ucap Lalu yang ditemui usai deklarasi Tina-Ado.

Hadir di deklarasi pasangan penantang petahana itu, Lalu tak sendiri. Ia didampingi oleh puluhan pengurus dan kader PAN Kabupaten Mamuju. Menurut Lalu, kehadirannya bersama beberapa punggawa PAN tersebut adalah bukti betapa meskin PAN di Mamuju memang bergerak untuk suksesi Tina-Ado di Pemilukada Mamuju tahun 2020.

Lalu Syamsul Rijal Bersama Sejumlah Pengurus PAN Mamuju. (Foto/Manaf Harmay)

"Yah itu urusan pusat (rekomendasi PAN ke Habsi-Irwan). Kita di kabupaten tetap mendukung Ibu Sutinah. Itu merupakan rekomendasi resmi dari tim penjaringan dan diperkuat dengan hasil Rapat di DPP. Dan sebenarnya itu sudah diputuskan di pusat. Masalah SK yang ke petahana, kami juga tidak tahu bagaimana prosesnya. Tapi yang pasti pengurus dan kader PAN di level Kabupaten sampai di tingkat ranting itu mendukung pencalonan Ibu Sutinah-Ado," urai mantan Anggota DPRD Mamuju ini.

Tentang risiko sanksi bagi pengurus dan kader PAN yang dianggap mbalelo terhadap rekomendasi DPP PAN itu, Lalu punya jawabannya.

"Mudah-mudahan, Insya Allah. Kita tunggu saja (terbitnya SK pembatalan). Intinya, pengurus dan kader tetap mendukung Tina-Ado. Soal sanksi, siapa yang mau dipecat ?. Semua kader ini mau dipecat ?. Semua yang hadir sekarang mau dipecat ?. Poinnya adalah kader dan pengurus PAN, hingga ke tingkat ranting itu mendukung pencalonan Tina-Ado," pungkas Lalu Syamsul Rijal.

Serupa tapi tak sama dengan kondisi yang dihadapi pengurus dan kader PPP Kabupaten Mamuju. Rekomendasi DPP partai berlambang ka'bah itu pun resmi jadi milik Habsi-Irwan. Namun di malam deklarasi Tina-Ado, sejumlah pengurus PPP ikut menghadirinya.

Ditanya tentang keputusannya untuk hadir, Ketua DPC PPP, Irfan menegaskan, ia dan sejumlah pengurus DPC PPP Kabupaten Mamuju yang hadir di deklarasi Tina-Ado merupakan pengejewantahan dari keputusan rapat internal DPC PPP Kabupaten Mamuju pasca proses pendaftaran bakal calon Kepala Daerah versi PPP ditutup beberapa bulan yang lalu.

"Ini bukanlah bentuk perlawanan terhadap keputusan DPP. Kami hanya mengacu pada hasil rapat yang sebelumnya telah dilakukan secara internal. Memang pada dasarnya bahwa Ibu Tina ini adalah pendaftar tunggal di PPP. Olehnya itu setelah kami tutup pendaftaran, kami lalu melakukan rapat pleno bersama dengan semua pengurus kader PPP dan kita sepakat mendukung Ibu Tina," terang Irfan di hadapan sejumlah wartawan.

Tentang DPP PPP yang menerbitkan rekomendasi bagi Habsi-Irwan, Irfan mengaku akan kembali membincangnya secara internal bersama para pengurus DPC PPP Kabupaten Mamuju. Ian tak memberi informasi apa-apa soal bakal kemana arah dukungan DPC PPP Mamuju nantinya.

(Ketua DPC PPP Kabupaten Mamuju bersama Sejumlah Pengurus DPC PPP Kabupaten Mamuju)

"Ini akan kita rapatkan kembali kemudian. Yang kemudian kami akan memutuskan dukungan ini akan mengarah kemana. Dan itu tentunya sesuai dengan hasil rapat pleno nantinya. ini bukan membangkang. Harus dicatat bahwa ini adalah hasil keputusan rapat di internal kami. Tidak boleh semena-mena siapapun mengklaim bahwa ini adalah pembangkangan," sambungnya.

Irfan juga mengaku belum menjalin komunikasi apa-apa dengan duet Habsi-Irwan sejak rekomendasi DPP PPP resmi diserahkan ke pasangan petahana itu. Apapun, hasil keputusan internal DPC PPP Kabupaten Mamuju nantinya, itulah yang wajib untuk dijalankan oleh seluruh pengurus dan kader PPP untuk Pemilukada Kabupaten Mamuju, 9 Desember tahun 2020 nanti.

"Kemungkinan berubahnya arah dukungan kami, yah tentu semua tergantung kepada para pengurus di rapat internal kami nantinya. Rekomendasi ke petahana itu bisa saja berubah, kalau ada pembatalan. Karena rekomendasi yang hari ini telah terbit itu jelas tidak seusuai dengan mekanisme. Karena kami di intermal PPP ini telah membuka pendaftaran sejak 1 Oktober 2019 hingga 30 Desember 2019. Nah yang mendaftar cuma satu figur. Petahana kan tidak mendaftar yah," pungkas Irfan.

Charles: Tidak Ada yangn Boleh Main-Main dengan Rekomendasi PDIP

DPP PDI Perjuangan memang baru akan mengumumkan rekomendasi untuk Pemilukada Mamuju pada 11 Agustus 2020 ini. Meski begitu, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sulawesi Barat, Charles Wiseman menegaskan, Tina-Ado untuk Pemilukada Mamuju sudah ada dalam posisi yang aman di meja Megawati Soekarnoputri, sang Ketua Umum PDI Perjuangan.

"Sudah terbit rekomendasi itu sebenarnya. Kan begini, semuanya dimulai dari rekomendasi internal, dan itu telah diberikan (ke Tina-Ado). Hanya saja DPP PDI Perjuangan baru akan melakukan pengumuman resmi pada tanggal 11 (Agustus). Jadi itu intinya. Semua selesai, sudah tidak ada lagi masalah," tegas Charles sesaat sebelum ia meninggalkan arena deklarasi.

Adalah hal yang wejib hukumnya bagi seluruh pengurus, kader dan simpatisan PDI Perjuangan untuk mengamankan rekomendasi itu. Kata Charles, sanksi jelas akan jadi konsekuensi yang nyata bagi siapapun pengurus, kader atau simpatisan PDI Perjuangan yang mencoba untuk berpaling dari amanah DPP PDI Perjuangan yang nantinya bakal dituangkan kedalam lembar rekomendasi tersebut.

"Pokoknya kalau sudah ada rekomendasi dari DPP PDIP, itu wajib hukumnya bagi semua kader dan pengurus untuk mengamankan rekomendasi itu. Soal sanksi, iya jelas. Sudah menjadi hukum organisasi itu. Diatur oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sertta Peraturan Organisasi. Tidak ada yang boleh main-main dengan rekomendasi partai," demikian Charles Wiseman.

Sekretaris DPD PDIP Sulawesi Barat, Charles Wiseman. (Foto/Manaf Harmay)

Ratusan orang yang terdiri dari pengurus dan kader partai pengusung, maupun relawan turut hadir di deklarasi pasangan bakal calon Bupati dan bakal calon Wakil Bupati Mamuju, Siti Sutinah Suhardi-Ado Mas'ud. Sejumlah politisi tenae, pelaku ekonomi, serta tokoh masyarakat Mamuju juga terlihat mengisi deretan kursi bagian depan pada acara tersebut.

Andi Ruskati Ali Baal, Ketua DPD Gerindra Sulawesi Barat yang istri Gubernur Ali Baal Masdar itu didaulat untuk membacakan naskah deklarasi Tina-Ado. Paket video khusus yang berisi perjalanan pencalonan panjang Tina-Ado di Pemilukada Mamuju tahun 2020 juga dipertontonkan kepada mereka yang sempat hadir.

Tak hanya itu, penggalan video dari Ketua Umum partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang ikut ditampilkan pada deklarasi malam itu terbilang sukses membakar semangat dari mereka yang semoat hadir.

Setiap item acara pada deklarasi Tina-Ado malam itu juga dapat disaksikan secara live oleh seluruh lapisan masyarakat. Selain ditayangkan secara langsung di sejumlah akun media sosial resmi miliki Tina-Ado, agenda nonton bareng juga digelar panitia pelaksanan di beberapa titik se Kabupaten Mamuju. (*/Naf)