Ubah Tantangan jadi Peluang

Oleh: Dr Anwar Sadat, M.Ag (Wakil Ketua III STAIN Majene)
Setiap makhluk yang diciptakan Allah SWT selalu jelas kadarnya, ukurannya, modelnya, sifatnya dan termasuk juga usianya (QS Al-Furqan: 2).
Mulai dari makhluk raksasa yang pernah hidup seperti dinosaurus sampai makhluk kecil seperti virus. Mulai makhluk yang hidup di alam nyata sampai makhluk yang nyata di alam gaib. Mulai dari yang tertakar sampai takaran itu sendiri.
Semuanya diikat oleh masa berlakunya sendiri-sendiri (QS. Al-a'raf : 34). Seluruhnya telah tersusun rapih di lauh al mahfudz sesuai takdirnya masing-masing.
Suatu ketika ada seorang pencuri yang tertangkap tangan sedang melakukan aksinya oleh khalifah Amirul Mukminin Umar bin khattab. Si pencuri tersebut kemudian berdalih bahwa kami mencuri karena takdir Allah SWT.
Mendengar pernyataan tersebut Amirul Mukminin membalas dengan pernyataan bahwa kamipun akan menghukummu dengan takdir Allah.
Lain waktu tindakan Beliau disanggah oleh salah seorang sahabat saat membatalkan sebuah misi dikarenakan adanya hambatan. Mereka berkata: apakah engkau akan lari dari takdir Allah ?. Lalu Umar menjawab: betul, kita akan lari dari takdir Allah yang membinasakan menuju ke takdir Allah yang menghidupkan.
Dari pengetahuan itu, kita kemudian membangun sebuah paradigma bahwa sebagai manusia kita harus meyakini bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Akan tetapi sebagai makhluk yang diberikan kemampuan rasionalitas, kita dituntut mengambil peran dalam 'melawan takdir'. Sekaligus menindaklanjuti dengan pilihan lain agar tidak terjerumus dalam kebinasaan.
(Ilustrasi/Net)
Sebagai muslim, kita tentu sadar bahwa setiap manusia memiliki kesalahan dalam kehidupan individu maupun sosial. Setiap kesalahan atau dosa tersebut berdampak pada diri kita secara langsung maupun tidak langsung. Nah, konsekuensi dari kesalahan itulah kita kemudian diperhadapkan oleh Allah SWT dalam berbagai bentuk cobaan-cobaan hidup.
Berbagai bentuk yang mudah kita contohkan seperti bencana alam, musibah termasuk penyebaran wabah penyakit menular. Hal ini setidaknya memiliki dua fungsi yakni pertama, menghapus dosa dan kesalahan yang kita di masa lalu. Kedua, mendewasakan kita dalam proses pembaruan keimanan kepada Allah SWT.
Rasululullah SAW dalam sebuah kesempatan memberikan pelajaran kepada para sahabat: "ajari anak-anakmu berenang, memanah dan menunggang kuda". Tiga jenis olah raga yang sebenarnya tidak asing dalam kehidupan kita.
Namun pernahkah kita berpikir bahwa sesungguhnya yang hendak dibiasakan bukan sekadar gerakan fisiknya akan tetapi masing-masing olah raga tersebut bermaksud melatih keterampilan, menuntut konsentrasi dan juga melatih kesabaran dalam menghadapi guncangan-guncangan kehidupan.
"Aku ada disetiap persangkaan hamba kepadaku", demikian bunyi sebuah hadis qudsi yang sangat populer di tengah masyarakat saat ini.
Pelajaran besar yang dapat ditarik dari statement Rasulullah tersebut adalah melatih diri berpikir positif dan yang paling utama adalah mengubah tantangan menjadi sebuah peluang. Wallahu a'lam bis shawab... (*)
Rea Barat, 08 Mei 2020