Demokrat Buka Pendaftaran, NasDem Usul Nama ke DPP

Wacana.info
Ilustrasi. (Foto/Net)

MAMUJU--Kontestasi para figur menuju momentum Pemilukada serentak tahun 2020 kian hari kian dinamis. Di empat Pemilukada yang bakal menggelar Pemilukada tahun depan, para kandidat seolah terus berburu dengan waktu dalam hal meraih dukungan partai politik.

Hingga detik ini, sudah ada beberapa partai yang telah menuntaskan proses penjaringan bakal calon Kepala Daerah. Ada juga yang masih 'on proses'. 

Partai Demokrat sendiri baru akan membuka pendaftaran bakal calon kepala daerah pada 10 Januari tahun 2020 mendatang. Ketua DPD Demokrat Sulawesi Barat, Suhardi Duka menjelaskan, pihaknya hanya membuka sekretarian pendaftaran di tingkat DPD (provinsi), bukan di DPC alias kabupaten.

Pola penjaringan bakal calon kepala daerah yang akan diberlakukan Demokrat, kata pria yang akrab disapa SDK itu, berbeda dengan apa yang diberlakukan di partai politik lain. Menurutnya, ada kabupaten yang hanya akan dilayani pendaftaran bakal calon Bupati, ada juga yang cukup bakal calon Wakil Bupati-nya saja.

"Jadi kalau Mamuju itu kita hanya terima pendaftaran untuk calon wakil, kita kan sudah punya kandidat calon Bupati (Siti Sutinah Suhardi). Pasangkayu juga, hanya akan diterima bakal calon Bupatinya, karena kita sudah pasti mengusung (Musawir Az Ihsam) sebagai calon Wakil Bupati di Pasangkayu," beber SDK, Sabtu (28/12).

Suhardi Duka. (Foto/Budi Santoso)

Khusus untuk Pemilukada Majene dan Mamuju Tengah, SDK menjelasakan, partai Demokrat membuka ruang seluas-luasnya kepada siapapun yang menginginkan rekomendasi 'bintang mercy' untuk melangkah ke pesta elektoral bertajuk Pemilukada itu.

"Majene dan Mateng, kita buka dua-duanya (bakal calon Bupati dan bakal calon Wakil Bupati). Pertama, tentu kita akan lihat kader dulu. Kalau tidak ada kader, kita akan lihat, siapa yang akan mendaftar," tandas SDK, pria yang juga anggota DPR-RI itu.

Salah satu partai yang telah menutaskan masa penjaringan bakal calon kepala daerah-nya adalah NasDem. Saat ini, sejumlah nama telah 'dibungkus' untuk diteruskan ke forum pleno DPP NasDem sebelum rekomendasi partai yang dinahkodai Surya Paloh itu menerbitkan rekomendasinya.

Sekrertaris DPW NasDem Sulawesi Barat, Muhammad Jayadi mengurai, pleno tingkat DPW dengan agenda penetapan bakal calon kepala daerah yang akan diusung NasDem telah digelar belum lama ini. Hasilnya, di Pasangkayu ada empat nama bakal calon Bupati serta tiga nama bakal calon Wakil Bupati yang diusung ke DPP NasDem.

"Di Pasangkayu itu calon Bupatinya pertama, H Saal, kemudian Thamrin Endeng, kemudian Yaumil Ambo Jiwa, dan Abdullah Rasyid. Wakilnya ada M Yusri, Musawir Az Ihsam, lalu Lukman Said," beber Jayadi kepada WACANA.Info.

Khusus untuk Pemilukada Mamuju Tengah dan Mamuju, pleno DPW NasDem Sulawesi Barat memutuskan untuk tetap mengusung incumbent di Pemilukada kedua daerah tersebut. H Aras Tammauini-Muhammad Amin Jasa di Mateng, serta Habsi Wahid-Irwan SP Pababari untuk Pemilukada Mamuju.

"Mamuju Tengah cuma satu nama, incument yah. Kemudian untuk Mamuju itu kita bulat juga incumbent," sambung pria yang lama berkarir di PAN itu.

Muhammad Jayadi. (Foto/Faebook)

Khusus untuk Pemilukada Majene, NasDem kata Jayadi rencenanya bakal membentuk tik khusus yang bertugas untuk mengkaji peluang beberapa figur yang nantinya akan didukung NasDem. Meski tak punya kursi di kabuaten Majene, partai 'restorasi Indonesia' itu tak ingin ketinggalan momentum, meski hanya sekedar mendukung kandidat calon kepala daerah.

"Sementara kita lagi bentuk tim untuk melihat sispa-siapa yang berpeluang di Majene. Tapi kemungkinan besar kita akan mengarah ke incumbent lah. Kita berikan waktu sepekan kepada tim yang kita bentuk untuk bekerja. Sebab kita wajib memperlihatkan eksistensi NasDem di sana untuk bisa mendukung, walaupun kita tidak bisa masuk sebagai pengusung karena tidak punya kursi," terang dia.

Daftar nama bakal calon kepala daerah di empat Pemilukada di Sulawesi Barat dari partai NasDem ditarget sudah harus sampai di meja DPP NasDem awal Januari tahun 2020. Selanjutnya akan diplenokan di tingkat DPP sebelum rekomendasi itu benar-benar terbit.

"Untuk perubahan nama yang kita usulkan, saya kira tidak akan jauh dari apa yang telah kita usung. Karena pleno kita ini kan sudah dihadiri juga dari unsur DPP. Kita berharap, setelah selesai ini, saya kira paling lambat dua pekan rekomendasi itu bisa turun," pungkas Muhammad Jayadi. (Naf/A)