Selamat Hari Jadi Majene ke-474
MAJENE--Puncak rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi Majene (HJM) ke-474 tahun 2019 dipusatkan di pendopo Rujab Bupati Majene, Kamis (15/08). Acara dimulai pukul 9.30 Wita dengan pembukaan rapat paripurna istimewa, dan berlanjut orasi budaya oleh Ketua DPRD Kabupaten Majene, Darmansyah.
Seperti di tahun-tahun sebelumnya, seluruh tamu undangan berikut para pimpinan OPD mengenakan pakaian adat Mandar. Laki-laki dengan jas tutup, sokko' dan sarung Mandar yang melilit di pinggang.
Sementara wanita menggunakan pakaian adat boko, pokko', hiasan kepala, hingga sanggul bagi yang tidak menggunakan hijab. Sebelumnya para pejabat daerah termasuk Bupati Majene menggunakan bendi/dokar; moda transportasi tradisional khas Mandar menuju lokasi acara.
Rombongan diantar dari Gedung DPRD Majene menuju pendopo Rujab Bupati Majene. Selain itu, juga dilaksanakan upacara massossor atau upacara pecucian benda-benda pusaka dari kecamatan Malunda.
Bupati Majene, Fahmi Massiara dalam sambutannya kembali menyingung history kesepakatan penentuan hari jadi Majene. Hal itu didasarkan pada kejadian penting pada 15 April 1909 sebagai hari penetapan Afdeling Mandar oleh Kompeni Belanda sehingga disepakati tanggal 15 April 1909 sebagai tanggal hari jadi Majene.
Bulan Agustus sebagai bulan lahirnya Majene didasari oleh beberapa peristiwa penting yang terjadi. Diantaranya saat Ammana Pattolawali dan Ammana Wewang memimpin masyarakat Majene menyerbu resident Belanda yang ada di Camba dan Pangaliali.
Selain itu penentuan Majene sebagai pusat pemerintahan Swatantra Mandar (Mandar Lama).
Ada pun dasar penentuan tahun 1545 disepakati menjadi puncak kejayaan dan masa keemasan kerajaan-kerajaan di Majene yang dikenal sebagai Pitu Ba’bana Binanga, Pitu Ulunna Salu.
Fahmi yang telah memimpin Majene di tahun ketiga ini berharap, agar nilai-nilai sejarah pada tanggal, bulan dan tahun kesepakatan tersebut di atas menjadi semangat. Menjadi pelecut daya juang bersama dalam membangun kabupaten Majene menjadi wilayah yang disegani di provinsi Sulawesi Barat.
"Hari Jadi Majene harus menjadi semangat, daya juang untuk membangun daerah kita dan menjadi daerah yang disegani di provinsi Sulbar," papar Fahmi Massiara.
Sekprov Sulawesi Barat, Muhammad Idris mewakili Pak Gubernur yang tak sempat hadir. (Rumi/C)