Muhammad Idris Akui Birokrasi di Sulbar Butuh Perbaikan
MAMUJU--"Selalu berorientasi out come, bukan lagi proses. Habis waktu untuk proses, tapi masyarakat masih berteriak-teriak, itu kan tidak nyambung. Kita habis energi di sini, merasa berkinerja, sementara mnasyarakat menilainya kita tidak berkinerja. Ada apa ?, berarti ada something wrong. Itu yang akan kita coba perbaiki,".
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Idris saat ditemui usai menghadiri rapat paripurna di gedung DPRD Sulawesi Barat, Selasa (25/06).
Untuk menyelesaikan ragam permasalahan di internal birokrasi tersebut, Muhammad Idris menyebut, pihaknya bakal melaunching sebuah gerakan yang pada intinya bakal menjadi pedoman umum bagi aparat birokrasi bagaimana mereka seharusnya bekerja.
"Dalam bulan Juli, kita sudah mulai masuk ke arena manajemen perubahan di birokrasi kita di Sulbar. Nanti akan ada launching internalisasi budaya baru yang kita sebut dengan budaya malaqbi. Kita sudah mau melakukan perbaikan, kick off untuk reformasi birokrasi yang sesungguhnya. Banyak yang saya lihat, orang kayak ditempel-tempel harapannya, padahal tidak boleh seperti itu," ungkap Idris.
Masih oleh Idris, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 30 tahun 2019 tentang penilaian kerja Pegawai Negeri Sipil hendaknya menjadi nafas utama bagi jajaran birokrasi di Sulawesi Barat.
"Makanya, semua pegawai saya minta baca PP 30 itu deh. Baca PP disipilin, baca PP mengenai penilaian Kinerja, baca mengenai bagaimana etos kerja itu dipahami betul," sambung dia.
Yang ingin diraih dari internalisasi budaya baru di tubuh birokrasi tersebut, kata Idris, adalah bagaiaman seluruh aparat pemerintahan punya mindset untuk bagaimana melayani masyarakat lewat kinerja yang ditunjukkannya.
"Karena saya lihat kawan-kawan, mohon maaf, saya baru enam bulan tujuh bulan, itu lebih banyak bicara mengenai kegiatan-kegiatan kayak format lalu. Padahal kita ini sudah berhadapan dengan era baru. Kita bicara terus mengenai Kinerja, Kinerja, Kinerja," urai dia.
"Tidak mungkin berkinerja kalau mindsetnya sudah mulai salah dari awal. Saya pastikan itu. Nah ini yang akan kita launching nanti, bagaimana melakukan penyempurnaan cara berpikir bekerja orang-orang birokrat," tutup Muhammad Idris. (*/Naf)