Sawit di Sulbar Sudah Tua, Butuh Peremajaan

Wacana.info
Ilustrasi. (Foto/Net)

MAMUJU--Pemerintah provinsi Sulawesi Barat di tahun 2018 telah realisasikan peremajaan sawit rakyat sebanyak 5.000 Ha. Masing - masing 2.500 Ha di Pasangkayu dan 2.500 Ha di kabupaten Mateng

Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Enny Angraeni Anwar menyebut, di tahun 2019 ini, pemerintah kembali akan melakukan peremajaan dengan target 6.429 Ha. Untuk itu, seluruh syarat untuk memulai program tersebut bisa segera dilengkapi.

"Terutama mempercepat pendataan petaninya, apalagi potensi PSR kita di Sulbar sekitar 15.000 Ha lebih. Tahun lalu hanya mampu 30 Persen tercapai. Semoga tahun ini bisa mencapai target kita," beber Enny dalam sosialisasi peremajaan perkebunan kelapa sawit di d'Maleo Hotel Mamuju, Senin (22/04) kemarin.

Kata Enny, upaya tersebut merupakan pembangunan berkelanjutan untuk Sulawesi Barat di masa mendatang. Utamanya dalam hal peningkatan perekonomian dan kesejahteraan petani sekaligus peningkatan sektor pertanian yang merupakan komoditi unggulan provinsi ke-33 ini.

Smentara itu, Kabid Perkebunan, Abdul Waris Bestari mengakui, hampir seluruh kelapa sawit yang ada di Sulawesi Barat ini berumur sudah cukup tua. Kelapa sawit, kata dia, kebanyakan ditanam sejak tahun 80-an.

"Itu ada tingginya 20 Meter. Untuk memanen yang tingginya begitu sangat membutuhkan pekerjaan yang profesional," terangnya.

Abdul Waris menyebut, pemerintah pusat diharapkan bisa memberikan anggaran untuk peremajaan sawit di Sulawesi Barat.

"Kami sangat harapkan kepada perwakilan pusat dapat menjelaskan  kepada kita semua agar peremajaan kelapa sawit 2019 ini dapat kita sukseskan. Mudah-mudahan Sulbar merupakan provinsi yang pertama melakukan realisasi peremajaan sawit sepanjang tidak menyalahi aturan," pungkas  Abdul Waris Bestari. (Keto/B)