Abrasi di Pulau Ambo, DPRD Mamuju Minta Eksekutif Segera Bersikap

Wacana.info
Selasa, 25 Desember 2018 Pagi, Warga Pulau Ambo Berinisiatif Membangun Tanggul Pemecah Ombak Darurat. (Foto/Istimewa)

MAMUJU--Abrasi di Pulau Ambo Kecamatan Kepulauan Bala Balakang, Mamuju sudah sangat memprihatinkan. Kabar terbaru, gelombang air laut sudah merangsek hingga ke pemukiman penduduk.

Kalau tidak segera ditangani, bukan tidak mungkin dampak besar dari abrasi itu bisa menambah masalah di salah satu pulau terdepan yang secara administrasi masuk dalam wilayah pemerintah kabupaten Mamuju.

Anggota DPRD Kabupaten Mamuju,  Ado Mas'ud mengaku prihatin dengan kejadian tersebut. Ia pun mempertanyakan komitmen pihak eksekutif yang kerap berjanji bakal mengatasi masalah itu.

Menurutnya, bertindak segera atas kejadian di atas bukan sesuatu yang harus di tunda-tunda lagi. Sebab sudah menyangkut kehidupan masyarakat yang ada di sana.

"Meminta pemerintah kabupaten untuk memberikan bantuan terhadap masyarakat yang terdampak abrasi," kata Ado yang dihubungi, Selasa (25/12).

Politisi PDI Perjuangan itu pun mengaku heran jika sampai saat ini tanggul pemecah ombak belum dibangun di pulau dengan jumlah wajib pilih mencapai 400 orang itu. 

Keseriusan pemerintah Kabupaten Mamuju dan Provinsi Sulawesi Barat juga dipertanyakan Ado. Kata dia, permintaan pembangunan tanggung pemecah ombak sudah sangat sering disampaikan oleh masyarakat.

Terlebih, kedua pucuk pimpinan tertinggi baik di kabupaten maupun di provinsi sudah pernah berkunjung ke pulau Ambo dan secara langsung telah mendengarkan apa yang menjadi kebutuhan mendesak masyarakat di sana.

"Selain menagih komitmen pemerintah kabupateb, kami pun meminta keseriusan Gubernur Sulbar untuk mengatasi abrasi di Kepalauan Bala Balakang (Pulau Ambo) sesuai janji ABM setelah melakukan kunjungan tahun kemarin," pungkas Ado Mas'ud. (Keto/B)