Pilu di Palu, Sementara PKS Berhentikan Sejumlah Pengurus di Sulbar

Wacana.info
Ahmdad Syahdan dan Hajrul Malik. (Foto/Istimewa)

MAMUJU--Kota Palu pasca gempa dan terjangan tsunami yang terjadi pekan lalu, kini mulai berbenah. Aliran listrik mulai bisa dimanfaatkan, jalur telekomunikasi pun perlahan membaik.

Sementara denyut perekonomian warga yang sempat terhenti pasca bencana, kini mulai berdetak. Itu dibuktikan dengan kembali beroperasinya sejumlah pasar tradisional di beberapa titik di kota Palu.

Bersamaan dengan terus membaiknya kondisi kota Palu, relawan dari sejumlah organisasi pun hingga kini masih bergelut dengan upaya evakuasi korban gempa dan tsunami. Bantuan dari pihak luar pun mengalir deras menuju Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah.

Di tengah kepiluan yang terpampang di Palu, Donggala dan Sigi akibat bencana dahsyat tersebut, DPP PKS justru mengganti sebagian besar kepengurusan 'partai dakwah' itu di level provinsi. Sejumlah nama yang selama ini bercokol di struktur kepengurusan DPW PKS Sulawesi Barat, oleh pengurus DPP, diganti ke figur kader PKS lainnya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh WACANA.Info, Jumat (5/10), ketua DPW PKS Sulawesi Barat yang sebelumnya dijabat Ahmad Syahdan berganti ke Syamsuddin. Sementara Hajrul Malik yang selama ini duduk di kursi sekretaris DPW PKS, harus 'merelakan' jabatannya itu ke Aosyah Sinring. Bendahara DPW PKS juga berganti, dari Muhibuddin ke Astuti.

Pun dengan jabatan Majelis Pertimbangan Wilayah DPW PKS Sulawesi Barat, yang sebelumnya dijabat Syarifuddin, berganti ke Abdul Latif Abbas. Serta jabatan ketua bidang kaderisasi, DPW PKS Sulawesi Barat yang berganti dari Gazali Patonangi ke Syafruddin.

Lampiran SK Pergantian Pengurus PKS Sulbar. (Foto/Istimewa)

'Bersih-bersih' pengurus DPW PKS Sulawesi Barat itu tertuang di dalam SK DPP PKS Nomor 346/SKEP/DPP-PKS/1439 yang terbit pada tanggal 21 September 2018.

Ahmad Syahdan, selaku mantan ketua DPW PKS Sulawesi Barat mengaku, pemberhentian dirinya di posisi ketua partai merupakan hal yang biasa dalam sebuah organisasi, apalagi partai politi.

"Kepada para pengurus yang baru, selamat menjalankan amanah. Bagi kami, tidak ada msalah, kami pun waktu diamanahkan jabatan ini, itu sesuai petunjuk DPP. Nah sekarang, kepada pengurus yang baru, silahkan dijalankan amnah dari DPP itu," ungkap Ahmad Syahdan.

Ahmad Syahdan hanya menyayangkan momentum pergantian kepengurusan itu. Menurutnya, pergantian beberapa nama di struktur kepengurusan PKS Sulawesi Barat di saat-saat sekarang ini akan berpengaruh pada pencapaian di Pemilu 2019 nanti.

"Jelas, itu sangat berpenbgaruh. Apalagi, ini teejadi di hampir seluruh wilayah Indonesia," kata Syahdan kepada WACANA.Info.

Hal senada juga disampaikan mantan sekretaris DPW PKS Sulawesi Barat, Hajrul Malik. Selain menganggap pemberhentiannya itu sebagai sebuah hal yang biasa, Hajrul bersyukur karena di kepengurusannya sejumlah tugas jelang Pemilu bisa dituntaskan.

"Alhamdulillah, kami dan tim telah bekerja sampai pada penyelesaian DCT BCAD provinsi dan kabupaten," sebut Hajrul.

"Semoga pengurus baru mampu mewujudkan target yang kami canangkan," tutup Hajrul Malik. (Naf/A)