Pro Kontra Pemuda di Era Digital, Milenial Institut Gelar Duskusi Publik

MAMUJU--Kalangan muda, atau yang sering disebut generasi milenial diharapkan mampu untuk mengambil peran dalam setiap denyut pembangunan di daerah. Sementara disadari atau tidal, agresifnya pengaruh dunia maya dewasa ini seolah jadi tantangan tersendiri yang mesti ditanggapi secara bijak oleh para generasi milenial tersebut.
Membincang peran pemuda di era digital saat ini jadi tema utama dalam duskusi yang diinisiasi Mileial Institut di Mamuju. Rencananya, Kamis (13/09) besok, disuksi tersebut bakal digelar di Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Mamuju.
Koordinator Milenial Institut wilayah Sulawesi Barat, Herlin menjelaskan, salah satu tantangan nyata yang kini dihadapi oleh generasi milenial adalah apa dan bagaimana menyikapi ragam informasi yang beredar begitu bebasnua di dunia maya.
"Kalangan muda hendaknya menggunakan kecanggihan teknologi itu dengan memberi sumbangsih positif bagi pembangunan daerah. Salah satunya dengan menanggapi secara bijak setiap informasi yang beredar di media sosial," jelas Herlin.
Diskusi Punlik Milenial Institut. (Foto/Istimewa)
Mantan ketua HmI cabang Manakarra itu menambahkan, isu-isu yang beredar di jagad maya idealnya tak langsung diamini. Setiap informasi tersebut akan jauh lebih baik jika terlebih dahulu mendapat analisa yang sehat khususnya bagi kalangan muda.
"Intinya, pemuda harusnya bijak memfilter isu, apalagi kalau sifatnya hanya opini," cetus Herlin.
Untuk informasi, diskusi publik yang juga dikerjasamakan dengan WACANA.Info itu akan menghadirkan sejumlah pembicara dari ragam latar belakang profesi. Mereka di antaranya, ketua umum GMNI cabang Mamuju, Hermansya, ketua KI Sulawesi Barat, Rahmat Idrus, Kabid Aplikasi dan Informatika Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Mamuju, ketua Amsi Sulawesi Barat, Anhar dan Ketua KNPI Mamuju, Selvi Febriana. (*/Naf)