Genjot Angka Partisipasi Pemilih, KPU Jadikan Publik Sebagai Mitra

Wacana.info
Kursus Singkat kepemiluan di KPU Majene. (Foto/Rumi)

MAJENE--Komisioner KPU Sulawesi Barat, Farhanuddin membuka kursus singkat kepemiluan yang digelar KPU Majene, Selasa (11/09). Kegiatan yang melibatkan sejumlah perwakilan segmentasi pemilih itu diharapkan mampu memberi penguatan kepada publik demi menggenjot angka partisipasi pemilih di Pemilu 2019 mendatang.

Ketua KPU Majene, Muh Arsalin Aras berharap, para peserta kursus singkat kepemiluan itu dapat menjadi mitra KPU dalam menebar informasi seputar apa dan bagaimana urgensi dari pelaksanaan Pemilu ke masyarakat umum.

"Penekanannya adalah kiranya peserta bisa menjadi mitra kerja KPU Majene dalam hal memberi informasi Pemilu kepada masyarakatan. Khsususx terkait sosialisasi tahapan Pemilu 2019. Paling tidak di wilayah dimana peserta berdomisili," urai Arsalin.

Selain untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih secara kuatitas, Arsalin juga berharap agar para peserta dapat meningkatkan kualitas Pemilu di 2019 mendatang. Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berperan dalam mensukseskan tahapan Pemilu 2019.

"Minimal memberikan informasi terkait tahapan Pemilu 2019 dan pelaksanaan hak-hak demokrasi masyarakat untuk hadir bersama-sama di TPS pada tanggal 17 April 2019 dengan menyalurkan hak politiknya," sambung dia.

KPU RI telah mematok target angka partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 di angka 77,5 Persen. 

"Kami tentu berharap kepada para peserta kegiatan yang rata-rata masih berusia muda dari perwakilan kecamatan untuk secara langsung bisa mendekati sesama usia pemilih pemula agar mereka sudi memberikan konstribusinya serta peduli dengan hal-hal terkait kepemiluan sejak dini," cetus Arsalin Aras.

Kursus singkat kepemiluan tersebut juga diselingi dengan ragam games kepemiluan. Tujuannya, untuk mengasah nalar, psikomotorik, kecepatan bertindak serta melatih independensi peserta sebagai upaya memberikan pelayanan yang sama kepada masyarakat tanpa membedakan asal partai dan pilihan politiknya.

"Jadi peserta diharapkan bisa merespon masukan atau keluhan-keluhan masyarakat secara cepat di sekitar tempat tinggalnya terkait tahapan Pemilu 2019 yang selanjutnya bisa diteruskan kepada penyelenggara Adhock Pemilu seperti PPS di desa kelurahan, ke PPK atau langsung ke KPU Majene," tutup Muh Arsalin Aras. (Rumi/Naf)