PPI Sulbar Nilai Insiden Celana Melorot Mesti Diapresiasi

Wacana.info
Purna Paskibraka Indonesia. (Foto/Net)

MAMUJU--Insiden melorotnya celana yang dikenakan pengapit baki Paskibraka Sulawesi Barat tak elok untuk dijadikan sasaran caci maki atau 'bullying'. Melorotnya celana yang dikenakan Bripka Hary Andika pada prosesi pengibaran bendera tersebut justru dipandang sebagai aksi yang heroik.

Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Sulawesi Barat, Siswanto menilai, Bripka Hary Andika yang faktanya tak bergeming atas insiden tersebut harus mendapat apresiasi dari semua pihak. 

"Harus kita apresiasi. Bukan hal yang mudah untuk melaksanakan tugas mulia itu. Meski ada insiden celana yang melorot, tapi toh yang bersangkutan tak memperdulikannya. Buktinya, insiden tersebut tidak sampai mengganggu pola barisan teman-teman Paskibraka yang menjalankan tugas. Menurut saya itu aksi heroik yang mestinya mendapat apresiasi," terang Siswanto kepada WACANA.Info, Jumat (17/08).

Seperti diberitakan, hampir semua peserta upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang digelar di kompelks kantor Gubernur Sulawesi Barat, Jumat (17/08) dibuat tegang. 

Itu lantaran celana salah seorang pengapit pembawa baki Paskibraka terlihat melorot di tengah rangkaian prosesi pengibaran bendera merah putih.

Celana yang dikenakan Bripka Hary Andika itu tampak melorot saat ia mengapit pembawa baki sebelum bendera sesaat setelah bendera diambil dari inspektur upacara, Gubernur Ali Baal Masdar.

Insiden Melorotnya Celana Pengapit Pembawa Baki Paskibraka Sulbar. (Foto/Lukman Rahim) 

Meski sedikit terganggu akibat insiden itu, Bripka Hary Andika terlihat tetap berkonsentrasi. Bahkan hingga salah seorang pelatih Paskibraka dengan sigap memperbaiki celana yang dikenakan Bripka Hary yang melorot.
 
Terlepas dari insiden tersebut, seluruh rangkaian prosesi pengibaran bendera hari itu berjalan lancar.

"Bayangkan, bagaimana beratnya tekanan yang teman-teman hadapi saat menjalankan tugas itu. Kami dituntut sesempurna mungkin dalam menjalankan tugas mengibarkan bendera dan disorot oleh ribuan mata. Meski ada insiden celan yang melorot, faktanya itu tak membuat konsentrasi teman-teman jadi rusak. Harusnya ini diapresiasi," sambungnya.

Setali tiga uang, salah seorang Purna Paskibraka kabupaten Mamuju, Muhammad Ashar juga menganggap, insiden melorotnya celansa salah seorang pengapit baki Paskibraka itu tak meski dibesar-besarkan. Pasalnya, menurut dia, tak ada prosesi pengibaran bendera yang benar-benar sempurna.

"Jangan di-bully. Kami ini ditempa sedemikian rupa untuk bisa tampil sempurna. Meski harus kami sadari, tidak ada yang sempurna di dunia ini," sumbang Ashar.

Bagi anggota Paskibraka, begitu sudah tampil, tak ada hal lain selain bagaimana menjalankan tugas mengibarkan bendera sebaik-baiknya.

"Meski itu celana yang melorot, kami harus menjalankan tugas ini dengan sebaik-baiknya. Luar biasa itu (Bripka Hary Andika). Kendati celananya sempat melorot, tapi ia tetap bisa berkonsentrasi menjalankan tugas mulia itu dengan sebaik-baiknya. Ini harus kita apresiasi," pungkas Muhammad Ashar, Paskibraka Mamuju tahun 2012 itu. (Naf/A)