Bupati dan Wakil Bupati Majene Hadir di Aksi Unjuk Rasa, Ini yang Disampaikan

Wacana.info
Aksi Unjuk Rasa di kota Majene. (Foto/Istimewa)

MAJENE--Bupati Majene, Fahmi Massiara dan Wakil Bupati Majene, Lukman berksempatan untuk berbaur dengan ribuan warga Majene dalam aksi unjuk rasa di tugu juang pusat perkotaan Majene, Jumat (22/06).

Saat sedang berdiskusi terkait polemik pembagian Participating Interest (PI) pengelolaan blok Sebuku, keduanya dikabarkan dijemput oleh sekelompok pemuda dan mahasiswa untuk hadir di tengah-tengah kerumunan massa aksi.

Dalam orasinya, Fahmi kembali memberi penegasan tentang pembagian PI yang wajib sesui dengan notulensi MoU yang disepakati di istana Wapres beberapa tahun lalu.

"Ketika persoalan ini mencuat ke udara, maka itu mendapat reaksi yang cukup baik dari pemerintah provinsi. Terbukti, ketika kita dari saudara-saudara yang berjuang itu diundang ke Polewali berbicara secara kekeluiargaan, secara informal membahas tentang persoalan ini," ujar Fahmi.

"Kami utarakan di sana, saya menyampaikan secara langsung, Pak Gubernur, kalau persoalan ini kita mau selsai dan tidak ada lagi ribut-ribut, kita berpedoman saja pada notulensi MoU di Wapres, 50:50. Selesai persoalan, tidak ada lagi," sebut ketua DPW PPP Sulawesi Barat itu.

Bupati dan Wakil Bupati Majene Hadir di Aksi Unjuk Rasa. (Foto/Bayu)

Di tempat yang sama, Wakil Bupati Majene, Lukman menegaskan, desakan warga Majene yang menuntut pemerintah provinsi tidak keluar dari kesepakatan awal dalam membagi PI di atas kini telah menemui titik terang.

"Kita tidak akan berhenti sampai titik darah penghabisan. Kita tidak akan pernah mundur dari angka 50:50. Hanya ada satu bahasa, yaitu 50:50," kata politisi Golkar itu.

Ia juga mengapresiasi setiap langkah perjuangan masyarakat Majene yang sejak awal konsisten dengan komitmen pembagian PI sesuai dengan notulensi MoU.

"Kita akan tercatat oleh sejarah bahwa kita telah memperjuangkan hak kita yang sedang diganggu oleh pihak lain. Saudara telah berhasil. Selanjutnya, biarkanlah kami yang melanjutkan perjuangan ini di tingkat diplomasi," begitu kata Lukman. (Naf/A)