Golkar; Dulu Juara, Kini Tertatih, Begini Penjelasan Ibnu Munzir
MAMUJU--"Terjadi penurunan prestasi. Jadi di awal, perolehan suara (Golkar) cukup tinggi. Di eksekutif kita menguasai beberapa daerah,". Hal itu diakui Plt Ketua DPD Golkar Sulawesi Barat, Ibnu Munzir saat ditemui di sela-sela Musda ke-IX DPD Golkar Mamuju, Minggu (10/06).
Di awal berdirinya Sulawesi Barat, tak satu pun kekuatan politik lain yang mampu menyaingi kedigdayaan partai Golkar. Di lembaga legislatif, baik itu provinsi maupun tingkat kabupaten, hampir semua dipegang beringin. Pun begitu dengan dahsyatnya kekuatan Golkar di eksekutif yang mampu mendudukkan sejumlah kadernya di kursi Bupati hingga Gubernur.
"Lalu terjadi penurunan suara. Hingga tidak lagi kita jadi ketua DPRD waktu itu. Kemudian hampir semua Bupati tidak lagi ada di Golkar," sambung pria yang juga DPR RI itu.
Ditanya soal hikmah di balik jatuh bangunnya partai Golkar di Sulawesi Barat di atas, Ibnu membeberkan sejumlah poin terkait desain dan strategi Golkar untuk kembali merebut mayoritas piluhan masyarakat.
"Ke depan kita berharap bisa reborn kembali dalam perolehan suara. Reborn dalam urusan eksekutif. Paling tidak ke depan kita bisa mengembalikan perolehan suara daerah-daerah tersebut. Mudah-mudahan kader Golkar bisa tampil untuk misi itu," bebernya.
Beberapa 'jagoan' Golkar yang kini telah berkarir di partai politik lain, menurut Ibnu, juga harus dijadikan pelajaran berarti bagi semua pihak yang hingga kini masih berada di balik kerja mesin politik Golkar.
"Pelajaran yang bisa kita petik ialah kita mesti lebih selektif dalam melakukan proses kaderisasi. Karena itu berkait dengan keyakinan serta ideologi mereka dalam berpartai. Kemudian kekompakan dalam menangani partai supaya partai ini bisa kita sadari bahwa milik bersama yang harus kita bersarkan secara bersama-sama. Bukan dibersarkan karena individu," simpul Ibnu Munzir. (Naf/A)