PMII Mamuju Desak Polda Usut Pengundurandiri Dokter
MAMUJU- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Mamuju mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pengundurandiri sejumlah dokter spesialis di RSUD Regional Sulawesi Barat.
Hal tersebut jadi poin utama dari aksi unjuk rasa yang digelar PMII cabang Mamuju, Jumat (12/01).
Ketua PMII Cabang Mamuju, Wais Walqarni menyebut, mundurnya belasan dokter spesialis yang di RSUD Regional Sulawesi Barat telah mengakibatkan pelayanan rumah sakit lumpuh.
Menurutnya, belasan dokter spesialis di RSUD regional Sulawesi Barat yang memilih mundur tersebut merupakan pengingkaran terhadap hak hidup masyarakat yang menginginkan terjaminya pelayanan kesehatan.
"Olehnya itu kami mendesak Polda Sulbar untuk mengusut mundurnya 17 dokter dari RSUD regional Sulbar secara sepihak," tegas Wais Walqarni.
Ia juga berkesimpulan, kasus belasan dokter spesialis yang memilih mundur tersebut merupakan bukti ketidakseriusan Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar.
"Gubernur Sulbar tidak serius dan tidak tegas dalam menagani kasus mundurnya 17 dokter RSUD Regional," kata Wais
Aksi tersebut merupakan yang ketiga kalinya yang dilakukan PMII cabang Mamuju. Dalam aksi tersebut, puluhan massa aksi membawa spanduk dan pamflet berisikan desakan ke Gubernur untuk segera menghadirkan dokter pengganti.
Aksi unjuk rasa hari itu sempat diwarnai saling dorong antara pengunjuk rasa dan satpol PP yang mengamankan jalannya aksi.
"Rakyat tidak butuh janji Pak pada saat sakit. Mereka butuh obat dan dokter. Tidak mungkin jika rakyat sakit mau dibawa ke bengkel dan tukang jahit sepatu. Jika persoalan dokter tidak bisa diselesaikan, maka percuma dong anggaran yang dikucurkan ke RS Regional Sulbar," sumbang Hasnal, salah seorang peserta aksi. (Keto/A)