Amaliah Aras, Disepakati Jadi Ketua DPRD Sulbar, SDK: Jabatan Itu Takdir

Wacana.info
Konfrensi Pers DPD Demokrat Sulbar. (Foto/Istimewa)

MAMUJU--Terjawab sudah siapa yang berhak menduduki kursi Ketua DPRD Sulawesi Barat pasca mundurnya Andi Mappangara. Partai Demokrat--partai yang berhak atas kursi ketua DPRD--akhirnya menjatuhkan pilihannya ke Amaliah Aras Tammauni sebagai pengganti A Mappangara di kursi Ketua DPRD Sulawesi Barat.

Amaliah dipilih Demokrat setelah melalui proses yang cukup panjang di internal Demokrat Sulawesi Barat, bahkan hingga ke DPP Demokrat. Ketua DPD Demokrat Sulawesi Barat, Suhardi Duka tak bersedia membuka secara detail perihal apa pertimbangan Demokrat menjatuhkan pilihhannya ke sosok legislator berparas cantik itu.

"Tentu pertimbangannya sangat mendalam, meluas, dan juga sangat memagang kehati-hatian. Saya tidak bisa menjelaskan, karena inilah hasil rapat internal kami dan disetujui oleh teman-teman," urai Suhardi Duka dalam konfrensi pers DPD Demokrat Sulawesi Barat, Senin (06/11).

Selanjutnya, nama Amaliah Aras akan diusulkan ke pemerintah provinsi Sulawesi Barat dan selanjutnya diteruskan ke Kemendagri untuk keperluan persetujuan dari pemerintah pusat. Terbilang minim pengalaman, SDK--begitu Suhardi Duka akrab disapa--menjamin, sosok Amaliah adalah pilihan yang paling tepat untuk menduduki kursi Ketua DPRD Sulawesi Barat.

"Kader Demokrat semua memiliki kemampuan di atas rata-rata. Karena itu, siapapun yang ditunjuk sebagai Ketua DPRD pasti mampu ia lakukan. Dia ditunjuk ini di tengah dia tidak hadir. Tapi para anggota fraksi Demokrat menyatakan bahwa siapapun yang diputuskan akan disetujui," urai Bupati Mamuju 2 periode itu.

Bagi SDK, jabatan Ketua DPRD merupakan takdir atau garis tangan yang telah dimiliki oleh sosok tertentu.

"Jabatan itu takdir. Semua sama di Demokrat," cetus SDK.

Untuk informasi, Amaliah Aras merupakan Anggota DPRD Sulawesi Barat yang duduk di kursi legislatif lewat proses Pengganti Antar Waktu (PAW). Ia menggantikan posisi sang ayah, Aras Tammauni yang memilih mundur dari kursi Ketua DPRD Sulawesi Barat karena ikut dalam kontestasi Pemilukada Mateng 2015 silam. (Keto/A)