Muslim Fattah: Golkar Tak Kekurangan Kader Untuk Pilkada Mamasa

Wacana.info
Ilustrasi. (Foto/Net)

MAMASA--"Golkar tak kekurangan kader untuk Pilkada Mamasa. Kami punya banyak kader berkualitas untuk bertarung di sana,". Hal itu diungkapkan Ketua Bidang OKK DPD Golkar Sulawesi Barat, Andi Muslim Fattah.

Kepada WACANA.Info, sosok yang juga Plt Ketua DPD Golkar Polman itu mengaku tak rela jika 'beringin' hanya jadi penonton pada pesta demokras di 'bumi kondosapata' tahun depan. 

Pernyataannya itu sekaligus menanggapi terbitnya rekomendasi DPP Golkar yang akhirnya berlabuh ke duet Ramlan Badawi-David Bamba Layuk.

"Masa kita hanya akan jadi penonton di Pilkada Mamasa, sementara kita punya banyak kader," sebutnya.

Seperti diberitakan, DPP Golkar terlah resmi menerbitkan rekomendasi usungan kepada Ramlan-David di Pemilukada Mamasa. Dari foto rekomendasi Golkar yang telah beredar luas, lembar rekomendasi tersebut lengkap ditandatangani oleh Ketua Umum DPP Golkar, Setya Novanto dan Sekjen DPP Golkar, Idrus Marham.

Rekomendasi DPP Golkar untuk Ramlan-David. (Foto/Istimewa)

"Kita tetap berkomitmen apapun yang menjadi keputusan DPP, tentu akan kita hormati. Namun, kami juga mempertanyakan soal mekanisme penentuan calon yang berlaku di DPP Golkar," cetusnya.

DPD Golkar Sulawesi Barat, kata Muslim, sesungguhnya telah menawarkan simulasi pasangan calon yang akan diusung di Pemilukada Mamasa. Ada 2 nama calon Bupati, Ramlan Badawi dan Obed Nego Depparinding.

Jika pilihannya jatuh ke Ramlan, maka Bonggalangi yang akan mendampingi calon petahana itu. Namun jika DPP menjatuhkan pilihannya mengusung Obed Nego, kader Golkar Mamasa lainnya, Muhammadiyah Masnyur yang didorong sebagai tandemnya.

Menurut Muslim, pihaknya sedang mempertimbangkan untuk bersurat secara resmi ke DPP, sekaligus mempertanyakan alasan DPP hingga menerbitkan rekomendasi untuk Ramlan yang Ketua DPC Demokrat Mamasa berpasangan dengan David, pria yang masih menjabat sebagai Ketua DPC Hanura kabupaten Mamasa.

"Saya himbau ke kader khususnya yang ada di Mamasa, tidak perlu berlebihan menanggapi terbitnya rekomendasi itu. Kita jelas akan mempertanyakan ini," simpul Andi Muslim Fattah. (Naf/A)