Kata Suraidah di Jambore Literasi

MAMUJU--Secara umum, di Sulawesi Barat memiliki ragam kearifan lokal yang dapat dipublikasikan pada belahan dunia yang lain. Dari enam kabupaten yang ada, semuanya memiliki ciri khas dan budayanya masing-masing. Lantas, mengapa kita hanya mengenal satu atau dua produk budaya saja ?. Itu karena minim kesadaran kita untuk mengambil peran masing masing dalam mengampanyekannya.

Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Mamuju, Suraidah Suhardi di lapangan bola Desa Bambu pada pekan Jambore Literasi yang digelar Dinas Perpustakaan bersama Karang Taruna Mamuju, Minggu (27/08).

Menurutnya, peran penting yang mesti dilakukan untuk mempublikasikan kekayaan budaya adalah melalui media tulisan dan gambar.

"Hari ini kita berkemah di sini (Desa Bambu.red) sudah empat hari. Kita belajar tentang bagaimana membaca, mengenali media hingga tentang bagaimana menuliskan atas apa yang terjadi di sekitar kita. Ilmunya kita sudah dapat, sekarang giliran kitalah yang harus proaktif untuk mengisi ruang ruang yang masih kosong. Kita isi seluruh medium yang ada untuk mengampanyekan kekayaan budaya yang kita miliki," urai Suraidah 

Jika semuanya diserahkan ke pemerintah, kata Suraidah, hal tersebut semakin membuktikan bahwa masyarakat kini dalam kondisi yang serba instan. 

"Bahkan menjadi masyarakat yang apatis. Sebab kita nyaris menjadi orang yang tinggal mau disuapi saja," ujarnya menambahkan.

Di hadapan ratusan siswa SMU sederajat se Mamuju, legislator Mamuju dua periode itu berharap, segenap elemen masyarakat dapat menyadari bahwa dengan mengambil peran-peran strategis. Jika itu dapat terwujud, itu diyakini dapat mendongkrak daya publisitas daerah dimata dunia.

"Apalagi jika itu bisa dilakukan secara berkelanjutan," tandasnya.

"Masa depan Mamuju sesungguhnya bisa dijemput sejak sekarang melalui even seperti ini. Asalkan desain edukasi yang dilakukan tertata dengan baik," pungkas Suraidah Suhardi. (*/Naf)