Pesta Tuak Hingga Jumran yang Akhirnya Meregang Nyawa
MATENG--Malang nian nasib Jumran, pria 35 tahun yang sehari-hari menghabiskan waktunya sebagai petani di Budung-Budong, Mateng itu mesti meregang nyawa. Pria asal Makassar itu meninggal dunia setelah tak kuasa menahan luka tusukan senjata tajam di dada sebelah, dada sebelah kanan, serta ketiak dan juga luka robek di tangan bagian kanan.
Kejadiannya bermula saat Jumran sedang asyik menegak minuma keras jenis tuak di kediaman Accung, salah seorang warga di desa Saligatta, Budong-Budong, Sabtu kemarin. Dari rilis media yang dishare oleh Polda Sulawesi Barat, belum juga jelas perihal sebab musabab kematian Jumran.
Yang pasti, setelah pesta tuak tersebut, Jumran diantar ke Puskesma Salugatta dalam keadaan penuh luka. Jumran diantar oleh Accung dan Rusdin via mobil Avanza bernomor polisi DC 1253 AA milik Rusdin.
Saat sampai di Puskesma, kondisi Jumran sudah tak tertolong lagi. Parahnya, Accung memilih melarikan diri setelah mengantar Jumran ke Puskesmas.
Aparat kepolisian pun bertindak cepat dengan mencari sekelumit informasi serta bukti atas kejadian tersebut. Turun diamankan mobil yang yang digunakan untuk mengantar Jumran untuk keperluan alat bukti, serta mengamankan Rusdin untuk dimintai keterangan. (*/Naf)