Menuju Pemilukada Polman, Aktivis Sayangkan Kaum Perempuan Tak Bernyali

Wacana.info
Ilustrasi. (Foto/qureta.com)

POLMAN--Genderang politik Pemilukada Polman kian nyaring berbunyi. Telah ada sejumlah nama yang mencuat dan disebut-sebut bakal ikuit ambil bagian di gelaran lima tahunan tersebut.

Sayang seribu sayang, dari sederet nama yang terus dibincang itu, tak satu pun datang dari kaum perempuan. Fakta itu belakangan disayangkan oleh sejumlah pihak.

Aktivis perempuan Polman, Rosmawati sangat menyayangkan hal itu. Padahal menurutnya, kontestan perempuan punya peluang besar untuk keluar sebagai pemenang. Terlebih jika melihat jumlah pemilih perempuan yang mencapai angka 52 Persen.

“Kalau hitung-hitungan politik, potensi calon perempuan untuk menang di Pilkada sangat mungkin,“ beber Rosmawati seperti dikutip dari rilis media yang diterima WACANA.info, kemarin. 

Ia menjelaskan, secara umum, kualitas perempuan tak kalah dari kaum laki-laki. Soal kapasitas dan integritas, terlebih naluri keibuan yang dimiliki seorang perempuan dapat menebarkan cinta kasih bagi masyarakat.

“Perempuan juga tingkat kejujurannya lebih bisa dipercaya, karena perempuan dalam mengambil keputusan itu lebih dominan mengedepankan perasaanya sehingga dalam mengambil keputusan pasti sangat berhati-hati,“ jelasnya.

Rosmawati menyimpulkan, belum satu pun nama dari kalangan perempuan yang mencuat di pentas Pemilukada Polman membutkikan bahwa kesadaran politik perempuan belum terbangun kokoh di Bumi Tipalayo itu. 

“Itu sesuai yang diinginkan UUD Pemilu. Dimana perempuan harus diberi ruang untuk terjung langsung ke dunia poltik khususnya politik praktis,“ cetusnya.

Rosmawati berharap, jelang penetapan calon nantinya akan ada sosok perempuan yang memberanikan diri untuk ikut bertarung pada perebutan pucuk tertinggi pemerintahan di Polman

“Naik dan tidaknya itu bukan masalah utama, akan tetapi ini persoalan keberpihakan kepada kaum perempuan yang masih banyak belum mendapat hak-hak politinya,“ simpul Rosmawati. (*/Naf)