Di Tas Berisikan Bayi Juga Ditemukan Lembar Ujian Semester

Wacana.info
Bayi Ditemukan Warga di Dalam Tas. (Foto/Lukman Rahim)

MAMUJU--bayi dengan kondisi ari-ari masih melekat ditemukan Nugroho Hamid warga dusun Salulayang desa Bambu, Mamuju di dalam tas ransel warna hitam, pagi tadi. Bersama bayi tak berdosa itu, ia pun menemukan lembar ujian semester berupa lembaran soal dan jawaban Sekolah Menengah Pertama (SMP). 

Nugroho menceritakan, saat hendak keluar rumah berolaraga pagi, ia lantas melihat tas ransel hitam yang tergelatak di pinggir tembok jalan menuju parkiran miliknya. Awalnya ia mengira tas itu adalah milik anaknya. Namun ketika diperiksa, alangkah terkejutnya Nugroho saat mendapati bayi berjenis kelamin perempuan di dalam tas tersebut.

"Saya keluar mau lari-lari pagi. Kuliat ada tas, saya kira tasnya anakku. Pas kubuka, saya kaget karena di dalam ada bayi," tutur Nugroho pria yang juga mengabdikan diri di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana pemerintah provinsi Sulawesi Barat, Minggu (02/04).

Ia mengungkapkan, tas yang ia temukan itu selain bayi, juga berisikan lembar ujian milik salah satu siswa SMP. Meski ia enggan menyebut siapa nama yang tertera di lembar ujian yang ia temukan tersebut.

"Di dalam tas itu ada hasil ujian semester atas nama seorang siswa. Tapi jangan mi saya sebutkan namanya. Yang jelas di situ kelas 9A," sebutnya.

Bayi perempuan itu, oleh Nugroho bersama istrinya lalu dipulangkan ke kediamannya dan memanggil bidan untuk membersihkan tubuh bayi sekaligus memotong ari-ari yang masih menempel.

Nugroho kemudian meminta bantuan salah seorang tetangga untuk segera menyusui bayi tersebut. Tak beselang lama, bayi itu segera dibawa ke Puskemsmas Bambu guna memastikan kondisi kesehatan bayi malang tersebut.

"Kebetulan ada tetangga masih menyusui, saya minta tolong untuk segera memberikan asi. Terus saya bawa ke Puskesmas, ternyata bayi itu mengalami BLR (Berat Lahir Rendah), beratnya 1,7 Kg terus masuk di sini (RSUD) tinggal 1,4 Kg mungkin karena stres,"tutur Nugroho.

"Sudah ada yang mengaku dia mau ambil. Saya bilang tidak seperti itu, ini anak harus dijamin dia punya hak hidup, kesehatan dan lain - lain tidak boleh diambil begitu saja harus ada prosedur. Kalau mau diadopsi silahkan tapi ada assessment dari lembaga yang berkewanagan apakah orang itu layak untuk mengadopsi atau tidak," kata Nurhadi menanggapi banyaknya pihak yang brkeinginan untuk mengadopsi bayi malang itu. (Keto/A)