Bahas Burung, DPRD, SKPD dan Pengusaha Bertemu

Wacana.info
DPRD, SKPD dan Pengusaha Berteju Bahas Burung Puyuh. (Foto/Lukman Rahim)

MAMUJU--Telur burung puyuh kini mulai menjelma sebagai salah satu bahan makanan yang lezat nan bergizi yang disajikan di banyak rumah makan berkelas. Jumlah permintaan telur burung puyuh pun terus meningkat. Peluang usaha di sektor pemanfaatan telur burung puyuh pun itu kian menjanjikan.  

Terkait hal tersebut, koperasi Guna Mandiri selaku pengembang usaha budidaya telur burung puyuh menginisiasi pertemuan dengan sejumlah anggota DPRD dan SKPD provinsi Sulawesi Barat. Diskusi seputar peluang usaha telur burung puyuh dijajaki guna memaksimalkan peluang pengembangan budidaya burung puyuh di Sulawesi Barat. 

Ketua koperasi Guna Mandiri, Naharuddin mengungkapkan, Sulawesi Barat sangat berpotensi dalam menangkap peluang bisnis di sektor budidaya telur burung puyuh. Bisnis menguntungkan dari usaha tersebut dinilai sangat menjanjikan ditengah permintaan akan telur unggas pemakan biji-bijian itu yang terus meningkat. 

"Untuk Sul Sel saja membutuhkan satu juta butir per minggu," ungkap Naharuddin, kemarin.

Naharuddin menambahkan, pihaknya bakal memberi sejumlah kemudahan bagi peternak. Urusan pemasaran, Naharuddin menyebut akan dikelola oleh pihak koperasi sendiri. Usaha tersebut diharapkan dapat menekan angka kemiskinan masyarakat khususnya di Sulawesi Barat.

"Pengembangan budidaya burung puyuh dapat meningkatkan produk domestik ekonomi bruto masyarakat," terangnya.

Di tempat yang sama, Ketua Asosiasi Peternak Burung Buyuh, Slamet menjelaskan, membudidayakan burung puyuh sangatlah mudah. Dibutuhkan waktu 5 jam per harinya untuk mengurus 1000 ekor burung puyuh. Dengan hitungan itu, peternak bisa berpenghasilan sampai Rp. 3 Juta per bulan, dengan luas lahan untuk kandang hanya 5x5 Meter persegi.

"Pakannya hanya dedak, jagung dan ekstrak ikan. Mampu bertelur selama dua tahun. Pendapatan peternak dua sampai tiga juta perbulan. Kalau Gorontalo menjadi pemasok jagung terbesar, saya berpikir kenapa tidak kita jadikan Sulbar sebagai lumbung telur puyuh terbesar di Indonesia," kata Slamet.

Sementara itu, ketua DPRD Sulawesi Barat, A Mappangara mengatakan, budidaya burung puyuh dapat menjadi peluang usaha yang cukup baik untuk dikembangkan oleh masyarakat. Dengan itu, diharapkan masyarakat mampu meningkatkan pendapatannya dengan catatan pengelolaannya dilakukan dengan baik.

"Saya sangat respon. Cukup menjanjikan, saya rasa kalau ini bisa dikembangkan, bukan tidak mungkin bisa menjadi peluang usaha yang bagus bagi masyarakat," begitu kata A Mappangara. (Keto/B)