Kalangan Akademisi Beri Poin Plus Pada Program SDK-Kalma

Wacana.info
(Foto/Istimewa)

MAKASSAR--Sejumlah akademisi dan pengamat politik memberi poin plus pada program serta visi misi yang diusung Pasangan Calon Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK)-Kalma Katta. Hal itu terungkap dalam sebuah dialog publik yang diinisiasi KAMMI Sulseslbar, di Warkop 212 Makassar, Minggu (18/12).

Maju, sejahtera, mandiri dan berbudaya adalah nafas utama program serta visi misi pasangan SDK-Kalma di Pemilukada 2017 mendatang. Adapun turunan dari visi tersebut ialah perbaikan infrastruktur dan perbaikan ekonomi rakyat.

Demikian pula dengan peningkatan kualitas SDM, perluasan layanan kesehatan, serta perbaikan tata kelola birokrasi yang jauh melayani lagi lebih bersahabat adalah sekian misi kerja yang bakal dilakukan Pasangan Calon nomor urut 1 itu dalam mewujudkan visi besarnya dalam membangun Sulawesi Barat.

Sejumlah program prioritas yang akan dilakukan pasangan yang didukung Demokrat, Hanura, PKS dan PBB itu cukup sering disuarakan pada setiap kesempatan kampanyenya. Program seperti pemerataan anggaran infrastruktur Rp. 100 Milyar per tahun per kabupaten, pemenuhan jaminan kesehatan masyarakat dengan pembagian kartu BPJS, serta upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia masyarakat dengan penggratisan seragam sekolah bagi anak didik SMA sederajat dan program beasiswa bagi anak didik melanjutkan pendidikannya ke level perguruan tinggi dianggap sebagai program yang cukup menarik. 

"Sudah cantik ini program, sisa ditutupi hal-hal yang dianggap masih perlu. Misalnya, jika image Sulbar semakin menurun, pasangan ini (SDK-Kalma) harus memperbaikinya jika kelak terpilih," sebut Dosen Fisip Universitas Muhammadiyah Makassar, Arqam Azikin.

Sementara itu, Arief Wicaksono menganggap, visi misi dan program yang ditawarkan pasangan SDK-Kalma di Pemilukada Sulawesi Barat relatif mudah diterima masyarakat. Ia menyebut, penjabaran visi misi serta program SDK-Kalma sudah sangat ideal.

"Tentunya, kesemuanya itu harus bisa direalisasikan jika kelak keduanya terpilih," ungkap dekan Fisipol Universitas Bosowa Makassar itu.

Di tempat yang sama, pakar politik dari Universitas Hasanuddin Makassar, Adi Suryadi Culla menganggap, sosok SDK-Kalma merupakan dua figur yang punya pengalaman cukup dalam memimpin jalannya pemerintahan di suatu daerah. SDK dua periode jadi Bupati Mamuju, sementara Kalma 10 Tahun menjadi Bupati di Majene.

Menurutnya, pengalaman tersebut merupakan modal besar bagi SDK-Kalma dalam memimpin pemerintahan di Sulawesi Barat jika keduanya dipercaya masyarakat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur.

"Visi dan misi kandidat ini (SDK-Kalma) sangat siap dari segi konsep. Bagus, terstruktur, programnya juga cukup jelas. Sisa dikembangkan saja," cetus Adi Suryadi Culla. (*)